Toyota Corolla Cross Hybrid irit BBM
Jalur lintas selatan Pulau Jawa dari arah Jakarta, memiliki kondisi jalan dengan lanskap yang lengkap. Ini dimulai dari jalan mulus Tol Dalam Kota Jakarta dari Slipi ke Cawang, masuk ke jalan serupa Jakarta-Cikampek.
Selanjutnya, masuk ke jalan Tol Purbaleunyi yang sama mulusnya, tapi lalu lintas kendaraan lebih sepi dibandingkan dengan Jakarta-Cikampek hingga Cikampek-Palimanan sampai di wilayah Jawa Tengah.
Melintasi jalan tol yang mulus ini, Toyota Corolla Cross sangat bandel saat melawan empasan angin, baik yang berasal dari faktor cuaca, maupun akibat terpengaruh guncangan dari bus atau mobil lain dari arah samping. “Kena angin, dia anteng saja, enggak terasa terguncang,” kata Heru Purnomo.
Meter cluster pada Toyota Corolla Cross Hybrid. TEMPO/Sunu Dyantoro
Keluar dari Tol Purbaleunyi, kami menuju kawasan dengan kondisi jalan naik turun dan berkelak-kelok di Nagreg, Kabupaten Bandung hingga ke Garut, Tasikmalaya, Ciamis, dan Kota Banjar. Pada ruas jalan ini, tantangannya adalah pada saat lalu lintas macet, atau merambat, baik saat posisi kendaraan naik ke ketinggian, maupun saat turun.
Menurut Heru Purnomo yang punya pengalaman menyetir dengan kondisi jalan naik-turun, Toyota Corolla Cross Hybrid ini, melintasinya dengan nyaman. Buat dia, perpindahan dari rem dan gas di kakinya, sangat enteng.
Mesin mobil tidak merasa berat atau ngeden ketika gas harus segera diinjak, setelah mobil terhenti sejenak akibat lalu lintas merambat. “Mindah-mindahnya enak saja, di kaki enteng, mesin enggak ngeden,” kata dia.
Struktur penggerak ICE dan hybrid pada Toyota Corolla Cross Hybrid. (Toyota Global)
Mobil ini juga sangat irit dalam penggunaan bahan bakar minyak. Dari Jakarta dengan BBM penuh jenis Pertamax, namun baru mengisi kembali ketika perjalanan sudah sampai di Yogyakarta, yang berjarak hampir 555 kilometer dari Jakarta via jalur selatan.
Itu pun BBM belum benar-benar mepet, dan kami mengisi senilai Rp 400-an ribu. Selanjutnya, baru mengisi BBM lagi dua hari setelah tiba di Trenggalek.
Balik ke Jakarta, dengan mengambil lintasan Trenggalek-Yogyakarta- Magelang-Ungaran lalu masuk tol arah Jakarta, mobil baru mengisi BBM lagi di Magelang. Saat itu, BBM yang tersisa bisa digunakan sekitar 80 kilometer. Kami mengisinya senilai Rp 400-an ribu juga. BBM ini bisa menggerakkan mesin hingga Jakarta.
Kami baru mengisi BBM lagi dua hari setelah tiba di Jakarta dengan kisaran rupiah yang sama. Dalam dua hari setelah tiba di Jakarta itu, kami berkeliling ke sejumlah lokasi di ibu kota. “Dari pengalaman saya mengendarai aneka jenis mobil, baru Toyota Corolla Cross ini yang paling irit,” kata Heru Purnomo.
Selanjutnya, sahur, istirahat dan indahnya Pansela...