Sahur, istirahat dan indahnya Pansela
Kemacetan arus mudik memang masih terjadi pada Lebaran 2023 ini. Meski begitu, lalu lintas masih bisa bergerak merambat, tidak sampai berhenti total seperti tahun-tahun sebelumnya. Kami,sebagai anggota tim Laporan Mudik Tempo yang menuju ke Yogyakarta dan lanjut ke Trenggalek, sempat beristirahat di KM 72 A Tol Purbaleunyi, Rabu, 19 April 2023.
Rest Area ini menyediakan aneka makanan mulai dari makanan khas Sunda, makanan ala Jawa Timur, hingga masakan Gudeg Yogya. Selain itu, ada warung atau restoran modern waralaba Amerika seperti AW dan KFC.
Sebagian pemudik memanfaatkan Rest Area itu untuk pergi ke toilet, dan salat subuh. Karena sebagian besar meraka musafir, sebagian pemudik tidak menjalankan puasa, memanfaatkan keringanan syarat shaum.
Perwira Pengendali Rest Area KM 72 A Tol Purbaleunyi, Ajun Komisaris Polisi Rukayat menyatakan situasi mudik yang melewati tol Purbaleunyi dari arah Jakarta relatif lancar. Menurut dia, lalu lintas tol di tempat dia bekerja tidak terjadi kemacetan yang berarti. “Alhamdulillah berjalan lancar,” kata dia.
Rukayat menyatakan, memang pada Selasa malam, 18 April 2023, pada saat berbuka puasa hingga saat Isya’, sempat ada kepadatan lalu lintas akibat pemudik menepi ke rest area KM72 A untuk berbuka puasa dan istirahat. Pemandangan serupa juga terjadi pada waktu sahur hingga saat subuh.
Foto udara kendaraan pemudik saat antre untuk melewati gerbang Tol Cikampek Utama, Karawang, Jawa Barat, Rabu, 19 April 2023. Kepadatan pemudik mulai terlihat, mereka memadati gerbang Tol Cikampek Utama. Contraflow masih diberlakukan di Tol Cikampek dari KM 47 atau setelah Tol Layang MBZ hingga KM 72 atau di GT Cikampek Utama. Setelahnya pemudik akan mendapatkan full access one way hingga KM 414 atau GT Kalikangkung. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Namun ia memastikan, pada puncak mudik yang terjadi pada Selasa 18 April 2023 malam, hingga Rabu 19 April 2023, tidak terjadi penumpukan kendaraan. “Sempat agak merambat, tapi itu tidak berlangsung lama, hanya sekitar satu jam,” kata dia.
Memed, pemudik asal Sumedang menyatakan sempat mengalami macet dan lalu lintas merambat sejak dari titik lokasi Bekasi hingga di KM 47 Tol Jakarta-Cikampek. Ia menceritakan pengalamannya ini saat sedang beristirahat di Rest Area KM72 A Tol Purbaleunyi, Rabu pagi itu.
Ia yang mudik bersama istri dan enam saudaranya ini menyatakan, mesti tersendat agak lama, tapi kemacetan lalu lintasnya tidak separah saat terjadi kebuntuan lalu lintas pada musim mudik tahun 2018 lalu.
Menurut pemilik warung kopi ini, keenam pemudik yang menumpang mobil bersamanya ini adalah para penjual kopi atau yang berusaha warung kopi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. “Kami satu kampung, da nada hubungan saudara. Bahkan, kami bersaudara sesama orang dari kabupaten yang sama, Sumedang,” kata dia.
Rukayat punya pengalaman mudik dari Jakarta ke Sumedang memerlukan waktu hingga 20 jam. Padahal, biasanya cukup dia lampaui dengan waktu 4 hingga 5 jam saja. Ia masuk tol Purbaleunyi untuk selanjutnya menuju Sumedang melalui tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan).
Selanjutnya, menyusuri jalur mudik Pansela...