TEMPO.CO, Jakarta - Balap motor MotoGP Prancis akhir pekan lalu diwarnai tabrakan pembalap Aprilia Racing Maverick Vinales dengan Francesco Bagnaia.
Motor balap Vinales pun berakhir di area kerikil setelah salah momen bermanuver terhadap pembalap Ducati Bagnaia. Sebenarnya saat itu Vinales mengawali balap dengan baik dari baris kedua dengan motor balap RS-GP.
Setelah tabrakan terjadi, Vinales yang sedang emosi langsung menghampiri Bagnaia. Vinales menegur Bagnaia lalu keduanya saling toyor hingga akhirnya dipisahkan oleh steward.
"Bagnaia dan saya adalah dua pebalap profesional. Itu adalah kontak yang kurang beruntung dan adrenalin saat itu membuat suasana memanas. Namun satu hal yang pasti bahwa kami pembalap harus kembali tenang dan menjadi contoh bagi anak muda,” kata Vinales dalam keterangan resmi, dikutip hari ini, Selasa, 16 Mei 2023.
Maverick Vinales menyatakan dia marah karena kehilangan kesempatan, bukan karena crach dengan Bagnaia.
"Saya marah, bukan karena apa yang terjadi. Saya merasa (posisi saya) sangat kuat, dan yakin dapat bersaing untuk menjadi juara."
Dia juga menyatakan menyesali kejadian di MotoGP Prancis itu, namun tetap fokus untuk balap ke depan.
Adapun rekan satu tim Vinales, Aleix Espargaro, memulai balap dari posisi ke-11. Ia sempat naik ke posisi enam namun kembali turun 10 posisi selama balap MotoGP Prancis. Dia terlibat kontak dengan beberapa pebalap lain pada lintasan pertama.
“Pada akhir balap, saya bisa saja melewati Augusto, namun terlalu banyak risiko bila merusak laju balapnya juga," tutur Espargaro.
ANTARA
Pilihan Editor: Klasemen Sementara MotoGP: Bagnaia Teratas, Vinales Kedua
Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.