Ingin Mobil Tetap Kinclong? Perhatikan Empat Hal Ini  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Sabtu, 10 September 2011 14:48 WIB
acecars.net
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tampilan mobil gampang kusam meski Anda kerap mencuci dan memolesnya. Jika ini terjadi berarti ada yang tidak tepat dengan proses pencucian dan perlakuan terhadap kendaraan kesayangan Anda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Selama ini, banyak pemilik mobil yang rajin merawat mobil, namun tidak mengerti cara yang tepat untuk membersihkan dan memperlakukan mobil agar cat tetap awet dan berkilau,” tutur Evi Nurlaili, Detailing Advisor OtoKlin, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu, 10 September 2011.

Menurut dia, iklim tropis di Indonesia yang cenderung lembap menjadikan pemilik mobil harus ekstra hati-hati merawat kendaraannya. Sebab, kondisi itu menjadikan jamur dan kotoran yang menempel di seluruh bagian mobil berekasi secara kimiawi dengan cepat. Walhasil, cat pun cepat kusam atau rusak.

Pada sisi lain, cara mencuci, memoles, serta perlakuan lain yang tidak tepat juga turut menyebabkan konstruksi lapisan cat cepat terurai. Lantas, apa saja yang harus diperhatikan agar tampilan cat mobil tetap awet berkilau? Berikut penjelasan Evi.

1. Hindari penggunaan sembarang sampo mobil

Sampo mobil yang tidak tepat adalah sampo dengan tingkat pH yang tidak tepat. Proses cairan yang ber-pH tidak tepat kemudian bercampur dengan air dan sisa kotoran yang menempel di badan mobil maka cairan itu akan bereaksi yang menyebabkan cat mobil menjadi kusam.

Oleh karena itu, pastikan menggunakan sampo yang di kemasannya tertulis tingkat kandungan pH. Bila harus mencuci di tempat pencucian mobil, namun Anda ragu, sebaiknya minta agar tidak menggunakan sampo dan cukup dibilas saja.

Satu hal lagi, hindari penggunaan sabun. Unsur minyak sawit--ingat salah satu unsur pembuat sabun adalah crude plam oil atau minyak sawit--di sabun tak ubahnya lemak. Bila unsur itu menempel di badan mobil dan mengering, maka cat akan buram atau kusam.

2. Jangan parkir sembarangan

Maksud jangan parkir sembarang di sini adalah memarkir mobil di areal terbuka yang langsung terkena sinar matahari. Pasalnya, radiasi sinar ultraviolet yang ada di sinar matahari pada suhu tertentu akan mendekonstruksi pelapis pelindung cat mobil.

Bila pelindung telah rusak atau terbongkar, maka zat pewarna yang ada pada cat mobil akan cepat memudar. Cat juga akan cepat memudar bila mobil diparkir di tempat terbuka hingga sehari semalam dan terkena embun atau hujan.

Ingat, udara di kota besar banyak mengandung banyak zat kimia dalam wujud gas, di antaranya gas karbonmonoksida (CO) dan asam nitrat (HNO3), yang terbilang tinggi. Nah, asam nitrat dan karbon yang pekat dan melekat di benda-benda sekelilingnya saat udara berembun terbawa embun dan hinggap di mobil, akibatnya cat pun kusam atau pudar.

Terlebih bila musim penghujan tiba. Guyuran air hujan yang disertai zat asam itu sangat tidak baik bagi cat mobil. Segera bilas atau cuci mobil Anda sehabis terguyur hujan.

3. Poles mobil dengan tepat

Ketepatan pemolesan bukan hanya melakukannya secara baik dan benar saja, tetapi juga harus menggunakan cairan atau pasta pemoles yang tepat. Agar tidak berisiko, pastikan bahan-bahan itu sesuai dengan karakter cat mobil Anda.

Pada dasarnya, ada tiga jenis cat mobil yang ada. Pertama, jenis cat Nitro Celulose atau NC. Cat ini biasa digunakan oleh mobil pada tahun 80-an dan memiliki sifat tidak stabil dalam hal warna dan kilap sehingga Anda harus kerap memolesnya.

Kedua, cat Nitro Celulose Modified atau NC Modified yang digunakan mobil keluaran tahun 90-an. Bahan cat ini sama dengan cat NC, namun pabrikan telah mencampurnya dengan hardener sehingga menjadikan warnanya lebih kuat dan stabil.

Bahan poles yang tepat untuk cat jenis itu adalah yang mengandung Silicon Glaze. Anda memolesnya dua atau tiga bulan sekali.

Jenis cat yang ketiga adalah yang berbahan dasar polyurethane yang umum digunakan oleh mobil yang diproduksi di era tahun 2000 hingga saat ini. Cat ini memiliki daya tahan lebih tinggi dari dua jenis cat lainnya, namun bahan poles yang digunakan harus bersifat organik.

“Bahan poles cat jenis ini adalah yang mengandung Carnauba. Untuk momoles mobil dengan cat jenis ini cukup tiga bulan sekali, tetapi bila tiap bulan lebih bagus,” ujar Evi.

4. Sempurnakan pemolesan dengan waxing

Agar proses pemolesan yang merupakan upaya untuk membongkar lapisan kotoran dan jamur di cat pelapis bodi mobil membuahkan hasil sempurna, maka lanjutkan dengan proses waxing.

Waxing adalah upaya untuk melindungi cat sekaligus mempertahankan kilau dari pelapis cat atau paint coat,” jelas Evi.

Anda bisa membeli bahan itu di toko perlengkapan mobil. Namun sangat disarankan untuk memilih bahan waxing yang tepat. Sebagai ukuran, pastikan zat itu telah mendapatkan sertifikasi atau direkomendasikan oleh pabrikan.

Meski tak melakukan pemolesan bodi mobil, disarankan agar melakukan waxing cat mobil saban bulan sekali. Hal itu dimaksudkan untuk menjaga konstruksi dan kilau cat sekaligus menjaga zat pelindung cat mobil.

Proses pemolesan dan waxing bisa Anda lakukan sendiri. Ingin tahu seperti apa? Ikuti terus artikelnya di tempointeraktif.com.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi