Tesla Percepat Produksi Massal Model 3
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Selasa, 4 Juli 2017 23:02 WIB
CEO Tesla Motors, Elon Musk. businessinsider.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Tesla Inc mempercepat rencana produksi massal Model 3. Model ini disebut sebagai mobil listrik Tesla yang paling murah (low end) dibandingkan model lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Tesla Model 3 Selesai Diproduksi, Segera Dikirim ke Konsumen “Agustus 2017 seharusnya sudah diproduksi 100 unit mobil, dan September 2017 di atas 1.500 unit. Kemudian mulai Desember 2017 ketersediaan bisa mencapai 20.000 unit setiap bulan,” kata Elon Musk CEO Tesla, seperti dikutip Reuters, Selasa 4 Juli 2017.

Musk mengatakan Tesla Model 3 ini telah melewati seluruh tahapan yang ditetapkan regulator untuk diproduksi lebih cepat dua pekan dari yang sebelumnya dijadwalkan.

Model 3 ini akan menjadi senjata utama Tesla untuk membuat volume penjualan berlipat ganda. Perusahaan menargetkan model ini dapat meningkatkan penjualan menjadi 500.000 unit pada 2018. Volume penjualan Tesla sepanjang 2016 ialah 85.000 unit.

Berbagai langkah akan diambil Musk untuk mewujudkan target tersebut. Pabrik di Fremont, California, Amerika Serikat akan diotomatisasi guna meningkatkan produktivitas. Tesla juga tengah membangun pabrik di Nevada, Amerika Serikat yang akan menjadi pemasok baterai.

Selain itu, Tesla juga akan menambah pabrik karena fasilitas di Fremont dinilai tidak mencukupi. Produsen mobil listrik asal Amerika ini sudah semakin dekat untuk membuat pabrik baru di Cina, pasar mobil listrik terbesar dunia sekaligus penyumbang 15 persen  dari total pendapatan Tesla di 2016.

Sedan listrik tersebut akan dijual di kisaran harga USD 35 ribu atau setara Rp 468,05 juta di negara asalnya. Harga tersebut jauh di bawah rata-rata kendaraan Tesla lain, yang biasa dipatok USD 90 ribu atau Rp 1,2 miliar di Amerika Serikat.

Ambisini ini pun membawa Tesla harus mengumpulkan modal sebanyak mungkin. Selain mengumpulkan pemesananan Model 3 jauh sebelum mulai diproduksi, perusahaan juga meningkatkan kapital dengan penawaraan saham.

Tahun ini, Tesla sudah meraih dana USD 1 miliar dari penawaran saham. Perusahaan  yang membeli saham tersebut ialah raksasa teknologi Cina, Tenchen sebesar 5 persen.

Para investor seperti menutup mata pada kerugian Tesla di dalam laporangan keuangan Kuartal I/2017. Selama Januari-Maret 2017, Tesla rugi USD 397 juta, meskipun pendapatan mereka naik dua kali lipat menjadi USD 2,7 miliar.

Mereka menilai investasi yang digelontorkan sudah sejalan dengan perkembangan teknologi industri otomotif. Seperti yang dilaporkanInternational Energy Agency (IEA), populasi mobil listrik dan hybrid di seluruh dunia telah melampaui 2 juta unit.

Baca: Tesla Akan Bangun Pabrik Baru untuk Produksi Model Y Sebanyak 37,50 persen atau 750.000 unit merupakan penjualan yang terjadi pada tahun 2016. Tren ini diperkirakan berlanjut dan bukan tidak mungkin membuat mobil listrik meraup pangsa pasar 30 persen dari penjualan mobil baru secara global pada 2030.

GRANDY AJI|SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi