GIIAS 2017, Begini Cara Kerja Mobil Listrik Nissan Note e-Power  
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Rabu, 16 Agustus 2017 07:32 WIB
Eiichi Koito, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, didampingi Masayuki Ohsugi, General Manager R&D Nissan Motor Indonesia, saat memperkenalkan Nissan Note e-Power, di pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ICE, BSD City, Tangerang, Selasa, 15 Agustus 2017. TEMPO/GRANDY AJI
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang - PT Nissan Motor Indonesia memboyong mobil listrik Nissan Note 2-Power ke pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang berlangsung di ICE, BSD City, Tangerang, 10-20 Agustus 2017. Kehadiran Nissan Note e-Power ini merupakan salah satu upaya Nissan untuk menekankan visi Nissan Intelligent Mobility dalam GIIAS 2017. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Nissan e-Power menjadi solusi inovatif dalam ranah elektrifikasi di pasar yang kini sedang berkembang," kata Eiichi Koito, Presiden Direktur NMI di booth Nissan dalam GIIAS, Selasa, 15 Agustus 2017.

Baca: GIIAS 2017: Nissan dan Datsun Janjikan Pengalaman Baru Menurut Koito, sistem penggerak listrik e-Power yang baru dan inovatif ini menjadi tonggak penting dalam strategi elektrifikasi di bawah arahan visi Nissan Intelligent Mobility yang berfokus pada intelligent driving atau bagaimana kendaraan masa depan ditenagai.

Nissan Note e-Power bukan seperti mobil listrik kebanyakan yang membutuhkan pengisian ulang dari luar (charging). Mobil ini mampu mengisi ulang tenaga baterai yang digendongnya. Sebab, Nissan Note e-Power juga dibekali mesin bensin kecil 1.2L 3 silinder bertenaga 58 kW dan torsi 103 Nm.

Simak: Nissan Jual Unit Usaha Baterai Mobil Listrik ke Perusahaan Cina Mesin ini berfungsi sebagai generator yang mengisi ulang baterai. Namun tenaga penggerak roda murni disalurkan dari motor listrik. Secara total, dengan motor listrik, Nissan Note e-Power mampu menghasilkan tenaga 80 kW dan torsi 254 Nm. Nissan mengklaim konsumsi bahan bakar mobil ini mampu ditekan hingga 2,7 liter per 100 kilometer. 

"Nissan e-Power hanya menggunakan motor listrik dengan output yang tinggi, tidak menggunakan mesin bensin untuk menggerakkan roda mobil. Pengemudi bisa menikmati ketenangan, torsi yang instan, dan kelancaran performa sebuah kendaraan listrik tanpa harus khawatir dengan pengisian baterai," katanya.

Sama dengan LEAF, sistem Nissan e-Power menggerakkan roda kendaraan menggunakan motor listrik yang juga didukung baterai lithium-ion on board. Namun, tidak seperti kendaraan listrik biasa, teknologi Nissan e-Power tidak membutuhkan charger eksternal, tapi mesin bensin berukuran kecil untuk mengisi daya baterai ketika mobil sedang dikendarai.

Sistem penggerak e-Power berasal dari teknologi kendaraan listrik Nissan yang sudah menerima penghargaan serta terlaris di dunia yang ditanamkan pada mobil listrik Nissan, seperti LEAF, sejak 2010 dengan penjualan lebih dari 277 ribu unit.

GRANDY AJI | WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi