Joko Trisanyoto, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (kedua dari kiri) dan Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas (kedua dari kanan) dalam diskusi di Jakarta, Rabu (28/7) siang. (Raju Febrian/TEMPO)
Aplikasinya dilakukan lewat jalur pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan mengadakan program Toyota Technical Education Program (T-TEP) dan sub T-TEP yang sudah dimulai sejak tahun 1991. "Toyota selain menjual kendaraan juga butuh personil dalam pelayanan purnajual, teknisi yang handal, dan tenaga mekanik terampil di seluruh outlet di seluruh," kata Joko Trisanyoto, Marketing Director PT Toyota Astra Motor dalam diskusi 'Wujud Nyata Toyota Melalui T-TEP' di booth Toyota IIMS 2010, Rabu (28/7) siang.
"Dengan program T-TEP, selain menciptakan tenaga terampil siap pakai, ini merupakan salah satu wujud dukungan kami pada dunia pendidikan," tambah Joko Trisanyoto.
Dalam program T-TEP ini, Toyota tidak hanya memberikan bantuan berupa alat peraga, tetapi juga penyelarasan kurikulum, fasilitasi pengajaran, pelatihan guru dan kesempatan magang (on job training) serta penyerapan tenaga kerja.
Sejak diimplementasikan oleh TAM bersama prinsipal (Toyota Motor Corp.) dibantu para dealer, sampai 2009 telah mendirikan institusi T-TEP dan Sub T-TEP di 57 SMK di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, 52 SMK Institusi Sub T-TEP dan 5 SMK dengan institusi T-TEP.
Sementara itu, Joko Sutrisno, Direktur Pembinaan SMK Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendiknas mengatakan industri otomotif memiliki peran yang cukup strategis dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan lulusan SMK, mengingat teknologi otomotif terus berkembang.
"Dengan bantuan program ini lulusan yang dihasilkan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan industri otomotif yang semakin tinggi dari segi kualitas," kata Joko Sutrisno.
Nantinya, Toyota berharap bisa membuat program ini di seluruh propinsi di Indonesia.
RAJU FEBRIAN