Inilah Dua Tanda Piston Motor Bermasalah
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Senin, 30 Mei 2011 12:30 WIB
baggersmag.com
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Seorang teman yang bekerja di sebuah penerbitan di kawasan Palmerah, Kebayoran Lama, Jakarta Barat, mengaku heran dengan motor yang ia tunggangi saban hari. Pasalnya, tenaga motor itu akhir-akhir ini loyo tak seperti biasanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Padahal, ia rajin ganti oli setiap tiga bulan sekali. Bahkan, bahan bakar pun ia pilih yang memiliki angka RON 95. “Tetapi tenaga tiba-tiba turun drastis,” kata Iwan, saat bertemu akhir pekan lalu.

Menurut Asnawi, mekanik Gloria Motor, di Jatinegara, Jakarta Timur, apa yang terjadi di motor Iwan itu merupakan salah satu pertanda piston di mesin motor itu bermasalah. “Memang, tak jarang, gejala masalah itu tidak terasa,” kata Asnawi.

Namun, bila piston bermasalah dan motor tetap dipacu, akan sangat berbahaya. Kemungkinan silinder terluka dan dalam kasus yang ekstrim kepala piston jebol sangat besar.

Bahkan, motor tiba-tiba berhenti dan terpelanting kala pengendara memacunya dalam kecepatan tinggi. Akibatnya pun fatal. “Karena itu, mewaspadai gejala permasalahan di piston sangat penting,” terang Asnawi.

Lantas seperti apa gejala-gejala tersebut? Bagaimana cara mengatasinya? Berikut ini tips dari Asnawi.

1. Asap putih tebal yang mengepul dari knalpot

Satu gejala piston yang bermasalah dan bisa diamati secara kasat mata adalah munculnya asap putih tebal dari knalpot. Hal itu bisa terjadi karena piston yang telah goyang atau oblak sehingga saat mendorong kepala piston untuk menyemburkan bahan bakar ke ruang bakar mesin ada celah bagi oli untuk mengalir ke ruang bakar.

Oli yang melumasi piston untuk bergerak maju mundur itu sejatinya telah dibatasi oleh ring oli piston. Namun, karena ring piston telah aus dan setang piston yang bermasalah menyebabkan oli merembes ke ruang bakar mesin.

Pelumas itu bercampur dengan bahan bakar dan ikut terbakar saat proses pembakaran di mesin berlangsung. Walhasil, kepulan asap pun menyembur bersamaan dengan gas sisa pembakaran dari knalpot.

Piston yang rusak selain dikarenakan faktor usia juga dikarenakan oleh perlakuan terhadap motor yang rusak. Mengangkut beban terlalu berat melebihi kapasitas standar, melibas jalan yang ekstrim secara terus-menerus dalam waktu lama hingga kesalahan pemasangan, merupakan beberapa penyebabnya.

“Cara mengatasinya, tentu saja harus menggantinya,” ujar Asnawi.

 2. Tenaga motor menurun drastis

Gejala lain kerusakan piston adalah tenaga motor yang tiba-tiba menjadi loyo. Hal itu bisa terjadi karena piston–mulai dari setang, ring, dan kepala piston–tidak berfungsi maksimal dalam mendorong bahan bakar ke ruang bakar. Tekanan yang semestinya kuat, tidak terjadi.

Walhasil, kompresmi mesin juga menurun drastis. Akibatnya, proses pembakaran antara bahan bakar dan oksigen atau udara di ruang bakar tidak sempurna. “Sehingga tenaga yang dihasilkan juga kecil,” sebut Asnawi.

Penyebab piston yang tidak mampu memberikan tekanan kuat itu seperti disebut di atas. Pemasangan yang tidak tepat, faktor usia pemakaian, hingga motor yang terlampau sering mengangkut beban berat melebihi kapasitas standar.

Cara mengatasinya pun sama, harus mengganti komponen tersebut. Namun, sebelum menggantinya pastikan dulu dengan melakukan tes kompresi di bengkel yang memiliki peralatan tersebut.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi