Sehari Menjadi Pembalap Honda Jazz
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 30 September 2011 21:54 WIB
Honda Jazz Driving Experience 2011 yang dilaksanakan di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat, 28 September 2011. (Dok. HPM)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Satu atau dua bulan sekali saya selalu mendapat undangan untuk menyaksikan lomba balap Honda Jazz Speed Challenge 2011 dan Honda Indonesian Grand Touring Championship 2011 di Setul International Circuit, Bogor, Jawa Barat. Kerap saya bertanya bagaimana rasanya menjajal mobil Jazz dengan spesifikasi balap itu? Nah, Rabu kemarin, saya akhirnya bisa juga merasakan bagaimana menjadi pembalap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

PT Honda Prospect Motor mengajak beberapa jurnalis otomotif untuk mengikuti "Honda Jazz Racing Experience". Awalnya, saya pikir, acara ini cuma menjajal kemampuan hatchback andalan honda itu. Maklum, biasanya saya lebih sering mencobanya di jalan raya.

Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT HPM mengatakan "Honda Jazz Racing Experience" ini digelar agar para jurnalis bisa merasakan secara langsung suspensi, kekuatan dan tenaga dari mesin i-VTEC milik New Honda Jazz. "Dan bagi pemenang, hadiahnya adalah merasakan langsung Honda Jazz dengan spesifikasi balap," kata Jonfis.

"Wah, boleh juga nih," pikir saya.

Untuk mendapat hadiah yang jarang-jarang itu tentu tidak gampang. Kami harus menjalani dua seleksi. Pertama-tama, kami diharuskan menjajal Jazz tipe S dengan transmisi 5 percepatan manual sebanyak lima putaran.

Tipe S merupakan satu dari dua tipe yang dimiliki Jazz. Lainnya adalah tipe RS. "Tapi tipe S ini sudah mewakili tipe Honda Jazz. Tidak memiliki perbedaan secara performanya dengan tipe RS," kata Jonfis Fandy mengungkapkan alasannya.

Asiknya, sebelum balapan, saya diperlakukan seperti pembalap profesional. Kesehatan diperiksa, tekanan darah dicek, harus menggunakan jaket, sarung tangan, dan tentunya helm. "Meski cuma test drive, keselamatan harus teta nomor satu," kata Jonfis.

Para jurnalis didampingi enam pembalap nasional seperti Alvin Bahar, Fitra Eri, Roy Haryanto, Haridharma, Renaldo Koesomo serta Andrew Haryanto yang bertugas sebagai instruktur sekaligus penilai.

Saya yang berada di Grup 2, didampingi Fitra Eri yang saat ini berada di peringkat ketiga klasemen sementara IGTC 2011 di Kelas Master. Saat saya duduk di bangku kemudi, Fitra mengajarkan berbagai tips dan trik melahap Setul. "Santai aja. Di lintasan balap harus memacu mobil dengan cepat namun tetap mementingkan keamanan," kata Fitra.

Sejak muncul pertama kali tahun 2004, Jazz memang langsung menyita perhatian konsumen otomotif di Indonesia. Hatchback kompak ini selalu memimpin segmen 5-door hatchback. Sepanjang 2011 ini, Jazz sudah terjual 13.567 unit.

Jazz yang saya coba adalah model terbaru yang diluncurkan 19 Mei 2011 lalu. Tampilan mobil yang sudah mendapat total 52 penghargaan di Indonesia itu cukup sporty untuk melintas di arena balap.

Keunggulan utamanya terletak pda teknologi mesin. Jazz menggunakan mesin 1.5 liter i-VTEC SOHC menghasilkan tenaga maksimum 120 PS pada 6.600 rpm dan torsi maksimum 14,8 Kg.m pada 4.800 rpm, yang merupakan tenaga terbesar untuk mobil di kelasnya.

Didukung teknologi Drive By Wire, Torque Boost Resonator dan inovasi pada patterned piston skirt coating, mesin New Honda Jazz menghasilkan tenaga yang besar.

Di putaran pertama, saya diminta untuk mengenal karakter Sentul, termasuk bagaimana mengatasi 13 tikungan yang ada. Lap-lap berikutnya kecepatan terus ditambah. Bahkan di lintasan lurus saya sempat mencapai kecepatan 140 km/jam.

Suspensi McPherson Strut yang terpasang pada Jazz sepertinya sudah "klop" untuk mengatasi tenaga besar yang dihasilkan mesin. Tikungan biasa, sampai yang cukup tajam, bisa dihadapi dengan mudah.

Beberapa kali Fitra Eri memberikan instruksi kapan harus mengoper gigi, mengerem, dan juga memastikan saya mengikuti racing line agar bisa melaju dengan maksimal.

Selesai menjajal lima putaran, saya harus mengikuti seleksi kedua yaitu game simulator Honda di Sirkuit Suzuka Jepang. Lantaran jarang bersentuhan dengan permainan kelas tinggi itu, catatan waktu yang saya buat tak terlalu baik.

Kejutannya, ternyata nama saya masuk dalam 10 jurnalis yang diperbolehkan mencoba Honda Jazz Racing. Dan lagi-lagi, kejutannya, saya menjajal Honda Jazz yang digunakan Fitra Eri untuk kejuaraan Indonesian Gran Touring Championship.

Awalnya deg-degan juga mendengar raungan suara Jazz yang sudah diulik khusus untuk balapan tersebut. Namun setelah digeber, rasanya sungguh luar biasa. Sayangnya, dua putaran yang saya coba sebagai pengemudi rasanya terlalu singkat. Toh, setidaknya saya termasuk yang beruntung bisa mencoba performa Jazz yang biasanya hanya bisa saya saksikan dari tribun penonton Sentul.

"Nikmati bro, yang penting Drive FAST, drive SAVE!" kata Fitra Eri.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi