Genjot Penjualan, BMW Rakit X1 di Indonesia  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Minggu, 9 Oktober 2011 23:18 WIB
BMW X1 (Dok. BMW)
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Guna menggenjot penjualan, BMW Indonesia mulai merakit BMW X1. Sport Activity Vehicle (SAV) ini menjadi model kedua yang mendapat versi Completely Knock Down (CKD) setelah Seri 3. "Nantinya, sekitar 80 persen dari total penjualan kita adalah versi CKD," kata Helena Abidin Corporate Communications Director PT BMW Indonesia saat launching BMW X1 sDrive18i Executive di Jakarta, akhir pekan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Helena mengatakan nantinya akan ada satu model lagi yang akan dirakit di Indonesia. Sayang Helena belum mau mengungkapkan model tersebut.

Khusus untuk X1, kata Helena, Indonesia merupakan negara kelima di Asia yang memproduksi model ini selain Cina, Malaysia, Thailand, dan India.

Ekspansi aktivitas produksi ini merupakan realisasi dari investasi baru senilai Rp 100 miliar atau 8 juta euro di Indonesia. Produksi BMW ini dilakukan di perakitan Gaya Motor di Sunter di Jakarta Utara. Gaya Motor adalah unit dari mitra lama BMW Group yaitu PT Astra International.

Proses produksi saat ini berlangsung dengan menghasilkan empat unit per hari untuk dua model dan nantinya ini akan meningkat menjadi 8 unit per hari pada 2012. Jumlah karyawan untuk mendukung fasilitas produksi BMW juga akan meningkat dari 46 menjadi 109 tenaga kerja pada 2012.

Dengan dimulainya produksi lokal BMW mampu strategi penjualan baru. BMW X1 sDrive18i Executive, misalnya, untuk versi rakitan lokal ini dibanderol Rp 539 juta (off the road). Banderol ini lebih murah Rp 59 juta dibandingkan versi CBU yang dilansir BMW pada Juli 2010.

Meski demikian, mobil dengan mesin bensin 1.995 cc ini hadir dengan sejumlah fitur baru seperti lampu depan Bi-Xenon, jok kulit Nevada, tempat duduk dengan pengatur elektris dan dilengkapi dengan memori, wood trim kualitas tinggi, HiFi loudspeaker dan Bluetooth interface.

Helena mengatakan dengan perakitan di Indonesia, BMW bisa memotong waktu tunggu konsumen dibandingkan ketika masih CBU. "Jadi konsumen bisa lebih cepat mendapatkan kendaraan yang diinginkan," kata Helena.

RAJU FEBRIAN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi