Inilah Faktor Teknis Penyebab Mobil Boros BBM  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 25 Oktober 2011 09:33 WIB
TEMPO/Ayu Ambong
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Selain faktor cara berkendara yang tak tepat, penyebab mobil boros bahan bakar minyak (BBM) adalah faktor teknis, yaitu penyetelan yang tidak tepat. Meski produsen mobil telah merancang mesin yang diusung mobil bersangkutan irit BBM, tetapi seiring dengan usia pemakaian, tingkat keiritan mobil tersebut menurun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya mobil yang telah di-tune up ternyata konsumsi BBM-nya tetap boros. Ini terjadi karena penyetelan ulang komponen pendukung proses pembakaran di mesin tidak akurat.  “Fenomena seperti itu sering terjadi karena prosesnya tidak tepat,”  tutur Setiyadi, mekanik Sarang Teknik Motor, Kemayoran,  Jakarta Pusat, Senin, 24 Oktober 2011.

Menurut Adi--panggilan Setyadi--beberapa ketidakakuratan penyetelan biasanya terjadi pada empat komponen. Berikut ini penjelasannya:

1. Busi

Penyetelan tingkat kerenggangan atau kerapatan jarak antara sumbu (besi yang melengkung) dan kepala busi (besi yang mencuat di bagian dalam bonggol busi) mengakibatkan percikan api yang dipantikan busi tidak sempurna. Akibatnya, proses pembakaran BBM dan udara di ruang bakar mesin tidak sempurna. “Banyak bahan bakar yang tidak terbaka dan tenaga loyo,” ujar Hari.

Bila hal itu terjadi, maka segera atur ulang tingkat kerapatan tersebut. Umumnya, pabrikan mobil standar tingkat kerenggangan atau kerapatan di busi 0,8 - 1 milimeter.

2. Karburator atau injektor

Mobil yang masih menggunakan karburator sangat rentan mengalami perubahan setelan perangkat pendukungnya. Begitu pula dengan mobil yang telah menggunakan injektor.

Pasalnya, seiring dengan penggunaan atau cara berkendara serta beberapa penyebab lain, injektor mengalami  perubahan. "Lakukan kalibrasi injektor atau karburator setahun sekali. Tetapi penyetelan juga harus tepat,” saran Adi.

Cara untuk mengetahui setelan peranti itu bermasalah cukup mudah. Bila dari knalpot mengepul asam hitam yang membuat mata pedih, berarti asupan bahan bakar melebihi takaran alias boros.

3. Klep

Klep masuk atau intake valve di mesin berfungsi membuka dan menutup saluran masuk campuran udara dan BBM. Oleh karena itu, pastikan tidak terlalu rapat dan tidak terlalu longgar.

Bila klep terlalu rapat, maka proses pembakaran tidak akan berlangsung dengan sempurna. Mesin mobil pun serasa tersendat-sendat. Bila pengemudi menginjak pedal gas dalam-dalam, maka klep akan terbuka lebar dan asupan bahan bakar pun berlebihan atau boros.

4. Saringan udara

Peranti ini berfungsi untuk mengatur asupan udara (oksigen) yang sangat dibutuhkan di dalam proses pembakaran di ruang bakar mesin. Bila kotor atau rusak, maka bahan bakar yang disemburkan juga tak sesuai dengan takaran ideal yang dibutuhkan.

Akibatnya, banyak BBM yang tidak terbakar di saat proses pembakaran. Pada sisi lain, pengemudi terus menginjak pedal gas agar mesin tak mati. Walhasil, mobil pun boros  BBM.

Bila pada saat tune up mekanik tidak tepat membersihkannya, maka asupan udara ke ruang bakar pun terhambat.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi