Trik Menerjang Genangan Air di Saat Hujan
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Kamis, 24 November 2011 13:13 WIB
Seorang pengendara sepeda motor melintasi jalan yang tergenang air di Jakarta, (16/3). ANTARA/Andika Wahyu
Iklan
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Saat musim hujan seperti ini, jalanan banyak digenangi air. Terlebih di saat air hujan tumpah dari langit ke bumi, genangan air atau tepatnya banjir pun terjadi di mana-mana.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagi Anda pengguna motor, wajib memperhatikan kondisi seperti itu. Jangan asal melibas genangan air atau banjir. Sebab, selain berisiko bagi kendaraan Anda, juga rawan menimbulkan kecelakaan.

“Karena siapa tahu air masuk atau tepatnya merembes ke mesin. Akibatnya, terjadi water hammer yang mengakibatkan piston bengkok, kruk as dan klep rusak,”  tutur Akhmad Rafik, penggiat keselamatan berkendara yang juga instruktur safety riding saat ditemui di Planet Holywood, Jakarta, Kamis, 24 November 2011.

Tak cuma itu. Menerjang genangan air tanpa perhitungan matang dan tidak mengindahkan teknik yang tepat tak ubahnya berjudi dengan risiko.  “Oleh karena itu, ada beberapa hal yang wajib dipertimbangkan sebelum melibas banjir atau genangan air hujan,” jelas Rafik

Hanya, ini berlaku untuk motor bebek maupun sport. Untuk motor matik sebaiknya jangan berspekulasi menerjang banjir karena CVT motor itu sangat rentan bermasalah bila terkena air.

Lantas seperti apa teknik itu? Berikut penjelasan pria yang juga menjadi tim teknik sebuah tim balap di yang bermarkas di kawasan Depok, Jawa Barat, itu.

1. Pahami medan atau lintasan

Cara paling gampang untuk mengenali lintasan atau jalanan yang tergenang air sebelum Anda melibasnya adalah memperhatikan kendaraan lain-–baik motor maupun mobil--yang telah melaluinya. Perhatikan kendaraan yang searah dengan Anda maupun dari arah berlawanan.

“Pastikan ketinggian air tak merendam mesin dan kurang dari setengah ketinggian ban. Perhatikan pula apakah kendaraan lain terjebak atau terperosok ke lubang atau tidak,” kata Rafik.

Bila aman, Anda bisa mempertimbangkannya untuk menerjang banjir atau genangan itu. Meski demikian, Anda harus tetap hati-hati.

2. Pastikan cop dan kabel busi aman

Satu hal yang patut diingat adalah, motor rawan mogok bila busi basah terkena air serta air masuk ke knalpot. Bila busi basah, maka peranti itu tidak akan bisa memantikan api yang duibutuhkan dalam proses pembakaran bahan bakar dan oksigen di ruang bakar mesin.

Oleh karena itu, sebelum Anda menerjang genangan air, pastikan cop atau penutup busi benar-benar rapat. Bila perlu bungkus dengan plastik dan ikat kuat-kuat.  “Begitu pula dengan kabel busi, pastikan tidak ada yang terkelupas dan bungkus dengan plastik bila perlu,” saran Rafik.

3. Atur setelan gas ke tingkat yang lebih besar

Bila Anda tidak yakin motor mampu melewati genangan air tinggi karena akan mogok di tengah lintasan yang tergenang air, sebaiknya menyetel ulang gas. Caranya cukup gampang, Anda bisa memutar baut setelan gas ke tingkat yang lebih besar.

“Itu dimaksudkan agar bukaan gas tetap besar dan stabil saat Anda melibas genangan sehingga motor tidak mogok,” ujar Rafik.

4. Jaga kecepatan motor secara konstan

Satu hal yang patut Anda ingat, jangan menggeber motor dengan kecepatan tinggi kala menerjang genangan air atau banjir. Gaya dorong air terhadap laju motor Anda akan menyebabkan motor melambat dan bila gas tidak stabil dapat menjadikan motor mogok di tengah lintasan.

Jalankan motor Anda pada kecepatan 20–30 kilometer per jam dengan tarikan tuas gas yang stabil. Hal itu dimaksudkan agar putaran mesin per menit (rpm) juga tetap stabil sehingga tekanan gas buang dari ruang bakar ke knalpot juga tetap kuat dan stabil.

“Itu untuk mengantisipasi agar air tak masuk ke leher knalpot dan menyebabkan motor mogok,” ucap Rafik.

Oleh karena itu, posisikan gigi perseneling pada posisi satu. Sebab, pada posisi seperti itu tingkat kompresi mesin juga tinggi sehingga tarikan mesin juga kuat.

ARIF ARIANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi