Produksi Mobil Setelah Kereta
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Selasa, 10 Januari 2012 20:55 WIB
Tampak mobil GEA buatan PT Inka yang dipajang saat Gubernur Sulsel mengunjungi pabrik Inka, Kota Madiun, 2 Oktober 2011 lalu. TEMPO/Ishomuddin
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, MADIUN –  PT Industri Kereta Api (Inka) didorong turut mengembangkan produk  mobil nasional (mobnas). Selain kereta, Inka juga mampu memproduksi mobil seperti yang pernah dihasilkannya yakni GEA, mobil mini kelas 650 cc. “Inka punya fasilitas manufacturing yang luar biasa,” ujar bekas Menteri Perindustrian dan Menteri Riset dan Teknologi Rahardi Ramelan usai mengunjungi pabrik Inka di Kota Madiun, Selasa malam (10/1).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu pendiri Inka ini mengatakan dengan modal fasilitas yang ada, Inka sangat mampu membuat produk mobil meski komponen mesinnya masih impor. “Inka dasarnya dari engineering ke produksi. Kalau produk (mobil) Esemka terbalik, dari skil atau produksi dan sekarang mentok di engineering-nya,’ jelasnya. Program keterampilan siswa SMK yang menghasilkan mobil Esemka tersebut menurutnya belum memikirkan aspek engineering secara detail.

Mobil GEA dengan mesin 650 cc buatan Inka, menurut Rahardi, memiliki kelas dan segmen pasar tersendiri. “Kalau GEA arahya ke mobil rakyat dengan harga mungkin dibawah Rp50 juta. Kalau Esemka arahnya ke SUV,” katanya.

Rahardi menyarankan agar Inka membuat lompatan teknologi dengan memproduksi mobil yang memiliki kelebihan misalnya dari segi energi alternatif dengan menggunakan energi gas atau hybrid car. “Jangan menyaingi mobil yang ada sekarang tapi yang akan ada empat tahun lagi,” ucap bekas Ketua Tim Interdrive Kebijakan Industri Otomotif tahun 1978-1979 ini.

Kordinator Hubungan Masyarakat PT Inka Fathor Rasyid mengatakan Inka sebenarnya sudah lama ekspansi ke industri otomotif. “Kami punya segmen dan pasar tersendiri yang bisa jadi belum dimasuki perusahaan lain,” ucapnya.

Sejumlah pihak sudah pernah memesan mobil buatan Inka. Pemerintah Provinsi Pesanan tahap awal 50 unit Moko dan hingga 2012 nanti 250 unit. Keduanya juga merencanakan kerjasama memproduksi dan mengembangkan mobil buatan dalam negeri. 

Selama ini mobil produksi INKA termasuk Moko menggunakan mesin impor dari luar negeri sedangkan desain dan pembuatan body-nya merupakan kreasi INKA. Harga Moko ini diperkirakan hanya sekitar Rp60 juta per unit. “Dengan Sulsel, kami tidak menjualnya per unit tapi satu paket sekian unit,” katanya.

ISHOMUDDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi