Esemka Pakai Pertamax, Uji Emisi Pakai Plus  
Reporter: Tempo.co
Editor: Tempo.co
Jumat, 2 Maret 2012 11:31 WIB
Mobil Esemka Rajawali rakitan Siswa-siswa SMK sedang dilakukan pemasangan alat uji emisi di ruang uji Balai Termodinamika Motor dan Sistem Propulsi (BTMP), Tangerang, Banten, sebelum dilakukan proses uji emisi, Senin (27/2).TEMPO/Andry Prasetyo
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan menyatakan mobil Esemka tidak lolos uji emisi dalam pengujian di Balai Termodinamika, Motor, dan Sistem Propulsi, Senin, 27 Februari lalu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hasil uji emisi itu dinilai Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono sebagai hal wajar. Soalnya saat uji emisi, Sarwono sudah bisa menebaknya. "Karena saat dibawa ke Jakarta, kami pakai bahan bakar Pertamax." kata Sarwono kepada wartawan, Kamis, 1 Maret 2012. " Sedangkan saat pengujian ternyata pakai Pertamax Plus."

Meskipun pada saat itu tangki bahan bakar berisi Pertamax sudah dikosongkan dan diganti Pertamax Plus, dia menyebut bisa saja masih ada yang tertinggal. Yang akhirnya mempengaruhi hasil uji emisi. "8uktinya hanya kurang sedikit sesuai standar yang ditetapkan," katanya.

Apalagi saat itu Esemka belum dipasangi catality converter yang berguna untuk mereduksi gas buang. "Karenanya kalau diperlukan, bisa saja nanti dipasang," ujarnya.

Hasil perolehan emisi Esemka, yakni kandungan karbon monoksida sebesar 11,63 gram/kilometer dan HC+NOx sebesar 2,69 gram/kilometer. Standarnya, kandungan karbon monoksida hanya lima gram/kilometer dan HC+NOx 0,70 gram/kilometer.

Hasil uji emisi tersebut bisa menjadi salah satu diagnosa. “Bagian apa yang perlu diperbaiki atau ditambah akan kelihatan,” katanya. Satu-satunya yang harus dilakukan adalah menambah peralatan catalytic converter di saluran gas buang.

Catalytic converter itu bertugas untuk memecah karbon yang dihasilkan dari pembakaran. Peralatan tersebut juga akan mengoksidasi gas buang sehingga emisinya bisa tereduksi. “Semua kendaraan baru sudah menggunakan peralatan tersebut,” katanya.

Menurut dia, selama ini catalytic converter belum dipasang lantaran harganya yang cukup mahal. Namun, dengan hasil uji emisi tersebut, mau tidak mau mereka harus memasang peralatan tersebut. Sebab, emisi gas buang yang dihasilkan bisa turun hingga 50 persen.

Kemudian soal lampu yang tidak layak. Dia memperkirakan hal itu dikarenakan Esemka sudah menempuh perjalanan jauh dari Solo ke Jakarta sehingga ada bagian lampu yang bergeser. "Sebenarnya sudah diperbaiki. Tapi karena perjalanan jauh dan berat, mungkin ada yang bergeser," katanya.

Untuk itu, pihaknya akan memperbaiki lampu dan gas buang Esemka dalam 1-2 pekan mendatang. Setelah siap, baru dijadwalkan dikirim ke Jakarta untuk uji emisi ulang.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkaitEsemka Jokowi Gagal Lolos Uji EmisiKelemahan Esemka Versi Tim Uji EmisiSukiat Kaget, Mobil Esemka Gagal Uji EmisiLampu Esemka Belum Penuhi StandarTak Menyerah, Esemka Solo Siap Uji UlangEsemka Gagal Lolos Uji Emisi, Jimly Tetap MenantiBI Imbau Perbankan Danai Esemka 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi