Kecil Peluang Indonesia Ekspor Sepeda Motor  
Reporter: Tempo.co
Editor: Rachma Tri Widuri Staf Redaksi
Selasa, 8 April 2014 18:35 WIB
Sejumlah mekanik menyelesaikan perakitan sepeda motor di Jakarta,(12/12). Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) memprediksi kepemilikan kendaraan bermotor tahun 2009 turun hingga 30 persen akibat krisis global. TEMPO/Puspa Perwitasari
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia dinilai sulit untuk meningkatkan ekspor sepeda motor ke mancanegara. Sebab, saat ini persaingan pasar sepeda motor di dunia internasional dinilai sangat ketat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Gunadi Sindhuwinata, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), sepeda motor termasuk alat transportasi yang paling diminati di negara-negara berkembang. Karena itu, negara-negara berkembang itu berusaha untuk mendirikan sendiri industri tersebut di dalam negeri. "Ceruk pasarnya sangat sempit, namun bukan berarti tak ada," kata Gunadi di Bekasi, 8 April 2014.

Dia menerangkan ada beberapa wilayah yang masih mempunyai peluang pasar sepeda motor, seperti Amerika Selatan, Afrika, Eropa Timur, dan Asia Barat. Saat ini ekspor sepeda motor di Indonesia baru sekitar 1 persen dari produksi nasional yang jumlahnya sekitar 7,7 juta unit. Kecilnya nilai ekspor itu, kata Gunadi, terjadi karena hingga kini asosiasi ataupun pemerintah tak pernah membuat target ekspor, seperti halnya yang terjadi pada ekspor mobil. "Konsentrasi kita saat ini adalah bagaimana agar kebutuhan dalam negeri bisa terpenuhi,  jangan sampai impor," ujarnya.

Dengan beroperasinya pabrik kedua Kawasaki Motor Indonesia di Cikarang Bekasi, Gunadi memperkirakan nilai ekspor Indonesia bakal tumbuh menjadi 2 persen dari produksi nasional. "Itu sudah sangat bagus sekali," ujarnya.

Kawasaki Motor Indonesia menargetkan bisa mengekspor sekitar 12 ribu unit sepeda motor dari pabrik barunya di Cikarang. Dua produk andalan Kawasaki untuk ekspor ke Myanmar, Filipina, dan Malaysia adalah Kawasaki Ninja RR Mono dan KLX150L.

AMIR TEJO

Berita Lain:Ponsel Kena PPnBM, Pengusaha CuekSBY: Era Buruh Diupah Murah SelesaiPajak Barang Mewah untuk Ponsel DipertanyakanAntisipasi Inflasi, BI Rate Disarankan TetapSriwijaya Ekspansi Penerbangan di Indonesia Timur

 

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi