TEMPO.CO, Jakarta - Produk teranyar Ferrari GTC4Lusso dan GTC4Lusso T bukanlah produk pertama Ferrari yang mengadopsi bentuk sedan tanpa ekor alias hatchback atau fastback. Ferrari menyebut desain sedan tiga pintu berbuntut pendek ini dengan nama shooting brake coupe.

Nama GTC4Lusso adalah kombinasi dari dua produk klasik Ferrari, yakni GTC (Grand Turismo Coupe) dan Lusso. Jika diterjemahkan, Lusso berarti luxurious alias mewah. Jika diamati, GTC4Lusso dan GTC4Lusso T yang baru resmi dipasarkan pada 2017 ini juga mengadopsi desain model Ferrari klasik.

Di kedua sisi mobil, tepatnya di belakang fender roda depan, terdapat empat lubang horizontal yang dipisahkan tiga bilah vertikal. Ventilasi udara mirip insang ini ditemukan pada Ferrari 330 GTC keluaran 1966. Sedangkan ciri khas yang mirip dengan produk Ferrari GT250 Lusso keluaran 1963 terlihat di lekukan garis yang membentuk huruf U pada kap mesin.

“Mobil ini dirancang dengan tradisi Ferrari, yakni desain yang cantik dan performa mesin mengagumkan,” kata CEO Ferrari Far and Middle East Hub Dieter Knetchel kepada Tempo seusai peluncuran GTC4Lusso di Jakarta, Kamis, 17 November 2016.

Toh, meski disebut-sebut sebagai mobil jalan raya yang lebih soft dibandingkan dengan varian mobil sport Ferrari lainnya, Ferrari GTC4Lusso tetap dialiri darah balap. “Dalam sejarahnya, Ferrari memang punya berbagai macam lini produk, yakni mobil sport, super, dan mobil grand tourer (GT) untuk jalanan.”

Selera konsumen Ferrari, menurut Dieter, juga terbagi dua. “Mereka yang menyukai balapan akan lebih memilih mobil sport kami, tapi ada pula yang lebih suka mobil yang mengutamakan kenyamanan berkendara.” GTC4Lusso hadir untuk memenuhi keinginan konsumen jenis kedua.

PRAGA UTAMA

Berita LainHarley-Davidson Andalkan Varian Sportster dan Street 500Kejutan dari Harley-Davidson, Kembali ke Indonesia?Harley-Davidson Bawa Mesin Baru ke Indonesia  Datsun Adakan Risers Expedition di Bandar Lampung