Mobil Pedesaan Diproduksi di Bengkel Karoseri Lokal  
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan Adiwijaya
Selasa, 24 Januari 2017 17:39 WIB
Pengunjung melihat prototipe kendaraan listrik yang ditampilkan di kawasan ITB pada acara ITB CEO Summit on Innovation, di Bandung, Jawa Barat, 22 Agustus 2016. Sejumlah protipe mobil listrik diciptakan mahasiswa ITB seperti mobil perkotaan listrik, angkutan perkotaan listrik, kendaraan konversi angkutan pedesaan dan trike untuk mengurangi kebutuhan BBM dan pencemaran lingkungan di dalam negeri. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Perindustrian akan mendorong produsen memproduksi mobil pedesaan untuk memfasilitasi masyarakat menengah ke bawah. Nantinya mobil pedesaan akan dikerjakan oleh bengkel-bengkel karoseri dalam negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan saat ini proses pengembangan mobil pedesaan masih dalam proses pembuatan prototipe (purwarupa) serta pengembangan desain lagi. “Untuk model pedesaan, prototipenya sudah jalan 100 ribu kilometer, tapi ada pengembangan desain lagi,” kata Arilangga di Wanaherang, Bogor, hari ini, Selasa, 24 Januari 2017.

Baca: Unnes Rancang Mobil Pedesaan Menurut Airlangga, pada prinsipnya, mobil pedesaan akan dibuat untuk memenuhi kebutuhan banyak hal yang bisa dipakai di pedesaan. “Jadi nanti kita lempar prototipenya, sekarang kita akan buat sistemnya open source, jadi bisa diproduksi di mana saja, karena rights-nya ada di Kementerian Perindustrian,” ucapnya. Ia menambahkan, karena ini sifatnya kendaraan pedesaan, Kementerian Perindustrian akan membuatkan sistem desainnya, sistem komponennya, serta sistem alternatif variasi produksinya.

Airlangga berujar, mobil pedesaan ini rencananya diluncurkan pada Agustus 2017. Setelah itu, akan diproduksi sekitar 2,5 juta unit dan ditargetkan sekitar 20 persennya bisa diekspor.

Sebagai informasi, mobil pedesaan ini merupakan kendaraan karya anak bangsa. Desain mobil ini digarap bareng Kementerian Perindustrian dan Institut Otomotif Indonesia. Pemerintah belum berencana bekerja sama dengan negara lain dalam memproduksi mobil pedesaan ini.

Simak: Busi Racing NGK Siap Dukung Balap Nasional Mobil pedesaan ini akan dijual murah agar dapat dijangkau petani sebagai alat angkut dan untuk mengolah hasil pertanian, dibanderol sekitar Rp 60 juta. Mobil ini mengusung mesin diesel berkapasitas 600 cc.

RICHARD ANDIKA | SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi