TEMPO.CO, Jakarta - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) akan menyisipkan kegiatan business matching antara pemegang merek-merek kendaraan niaga dengan pihak-pihak potensial sebagai pelanggan dalam rangkaian pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, 10-20 Agustus 2017.

Dari 27 agen pemegang merek (APM) dan agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang sudah memastikan ikut ambil bagian dalam GIIAS 2017, enam di antaranya merek kendaraan niaga, yakni FAW, Hino, Isuzu, Mitsubishi FUSO, Tata Motors dan UD Trucks.

Menurut Project Director Seven Event selaku pelaksana penyelenggara GIIAS 2017, Agus Riyadi, acara pertemuan bisnis itu menjadi salah satu kegiatan terbaru yang disiapkan untuk edisi ke-25 dari pameran otomotif tahunan tersebut. "Salah satu yang terbaru kami akan mengadakan business matching yang bakal mempertemukan pihak-pihak potensial pelanggan dengan penyedia mobil niaga secara terorganisir," kata Agus dalam konferensi pers perdana jelang GIIAS 2017 di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca: Bertepatan Dengan HUT RI, GIIAS Siapkan Acara Ini

Agus menuturkan pihaknya masih mencari formula yang tepat dan mewakili masing-masing merek kendaraan niaga yang menjadi peserta GIIAS 2017, bisa berupa diskusi panel, seminar maupun dalam bentuk lain.

"Kami misalnya akan mengundang bukan cuma asosiasi pengusaha tetapi juga dari Kementerian, KADIN, untuk memaparkan di masing-masing lembaga sedang butuh apa, terus dipaparkan dari pihak pemegang merek kendaraan niaga," katanya.

Lihat: Gaikindo: Agustus Nanti, 27 Merek Gabung GIIAS 2017

"Jadi nanti kami akan buat sesi khusus dulu, buat ketemu semua antara pemegang merek kendaraan niaga dan pihak-pihak potensial pelanggan, setelahnya terserah masing-masing sesuai kebutuhan," ujarnya menambahkan.

Agus mengatakan hal serupa sebetulnya sudah kerap dilakukan oleh masing-masing pemegang merek kendaraan niaga, namun pihak GIIAS 2017 berinisiatif menjembatani dengan akses calon pelanggan lebih luas.

"Mereka biasanya sudah ada, tapi ya terbatas di kalangan pelanggan tetap saja, nah ini kami ingin coba perluas. Makanya pihak pemegang merek kendaraan niaga juga mengusulkan supaya lebih gencar mengundang pihak-pihak pemerintah, yang selama ini lebih rutin melakukan pengadaan kendaraan-kendaraan niaga," kata Agus.ANTARA