Toyota: Perawatan Mobil Hybrid Lebih Murah
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Jumat, 24 Februari 2017 10:15 WIB
Product Knowledge Head Toyota Astra Motor Gandhi Ahimsaputra sedang menjelaskan teknologi hybrid pada Toyota Camry Hybrid di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, 23 Februari 2017. TEMPO/Wawan Priyanto
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Teknologi mobil hybrid memang belum populer di Indonesia. Tapi, Toyota memberikan gambaran jika perawatan mobil hybrid sebetulnya lebih murah dibandingkan mobil konvensional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam Technology Media Workshop yang diselenggarakan PT Toyota Astra Motor (TAM) dan diikuti sekitar 30 jurnalis dari berbagai media di Indonesia, dipaparkan beberapa alasan yang membuat perawatan mobil hybrid menjadi lebih murah.

Product Knowledge Head TAM Gandhi Ahimsaputra menjelaskan bahwa mobil hybrid digerakkan oleh dua sumber tenaga, yakni listrik dan mesin (bensin). Secara logika, kinerja mesin pada mobil hybrid akan dibantu oleh listrik. Mesin tidak lagi bekerja seberat mobil konvensional.

Saat kecepatan di bawah 40 kilometer per jam, listrik yang akan menggerakkan mobil. Pada situasi ini, mesin (bensin) sama sekali tidak bekerja. Saat akselerasi lebih tinggi, 40-80 kilometer per jam, mesin bensin (yang juga dibantu tenaga listrik) yang bekerja.

Baca:Incar Industri Kecil, TVS Kargo Ikut Pameran di BaliTesla Model 3 Diproduksi September

“Tentu akan berpengaruh pada life time, atau jangka waktu pemakaian dari mesin itu sendiri,” ujar Gandhi di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2017.

Selain dari sisi mesin, ia juga mencontohkan salah satu spare part yang usia pemakaiannya menjadi lebih lama, yakni kampas rem. Di mobil konvensional, kampas rem bekerja ekstra keras. Usianya juga relatif lebih pendek. Sedangkan di mobil hybrid, dikenal dengan istilah regentative braking. “Sistem pengereman ini yang akan membantu kinerja kampas rem,” ujarnya. Baterai pada Toyota Camry Hybrid terletak di bagian belakang. TEMPO/Wawan Priyanto.

Sederhananya, lanjut dia, saat pengemudi melepas pedal gas atau ketika menginjak pedal rem, motor listrik akan berubah fungsi menjadi generator. Putaran roda akan semakin berat. Putaran berat generator ini menandakan energi kinetik sedang dikonversi menjadi listrik yang kemudian disimpan ke baterai.

Simak:30 Mobil Modifikasi Siap Diuji Konsumen di AutoPro 2017Chevrolet Luncurkan Trailblazer, Spark, dan Trax Sekaligus

Kinerjanya mirip seperti dinamo pada mobil Tamiya. Ketika sedang tidak bekerja, jika gerigi roda diputar akan terasa berat. “Pelambatan putaran roda yang ditimbulkan dari kinerja generator ini akan membantu meringankan beban kerja dari kampas rem,” katanya.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi