Mitsubishi dan Isuzu Siap Tambah Investasi untuk Euro 4
Reporter: Tempo.co
Editor: wawan priyanto
Senin, 24 April 2017 20:41 WIB
New York Auto Show Tampilkan Mobil Ramah Lingkungan
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup telah menandatangani peraturan menteri nomor 20/2017 pada 10 Maret 2017. PP ini mewajibkan mobil bermesin bensin yang diluncurkan mulai September 2018 harus berstandar emisi Euro 4. Sedangkan untuk mesin diesel (bahan bakar solar), standar emisi Euro 4 baru akan diterapkan pada 2021 mendatang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Direktur Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono menyambut baik rencana pemerintah untuk menekan polusi udaha melalui pemberlakukan standar emisi Euro 4. “Pada dasarnya kami mendukung rencana pemerintah. Dan kami siap untuk mengikuti standar emisi Euro 4,” kata Duljatmono di Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Minggu, 23 April 2017.

Baca:Akhirnya, Beleid Emisi Standar Euro 4 Terbit Kenapa Harus Ikuti Standar Emisi Euro 4, Ini Penyebabnya

Menurut dia, kesiapan untuk menyambut pemberlakuan standar emisi Euro 4 itu tidak hanya sebatas pada teknologi semata tapi juga dari sisi investasi. “Tentunya perlu dilakukan adjusment atau penyesuaian di pabrik (mesin) ya. Dan kami tentu siap dengan tambahan investasi ini,” ujar Duljatmono tanpa memerinci besaran nilai investasi tambahan untuk Euro 4.

Indonesia, lanjut dia, merupakan pasar yang penting bagi Mitsubishi Motors Corporation (MMC). Mitsubishi Jepang memandang Indonesia memiliki pasar yang besar dan akan terus berkembang. “Pasar Indonesia selalu mendapatkan apresiasi tinggi dari prinsipal, MMC, karena penjualan truk di Indonesia sangat baik,” tuturnya.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) Ernando Demily. Menurut Ernando, penyesuaian standar emisi dari Euro 2 ke Euro 4 tidaklah sulit. “Yang penting, regulasi itu menuju kebaikan dan secara teknologi maupun ivestasi, Isuzu siap,” kata Ernando kepada Tempo akhir bulan lalu di Kantor Pusat IAMI di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Simak:Mitsubishi: Perkebunan Kelapa Sawit Dorong Penjualan TrukMakmur: Peminat Suzuki Ignis di Daerah Cukup TinggiModel Baru Siap Masuk, Stok Mazda CX-5 Hampir Habis

Ernando juga mengklaim bahwa teknologi yang dimiliki Isuzu sangat maju dan di banyak negara maju sudah mengadopsi Euro 4. Ernando justru menanyakan kesiapan bahan bakar di Indonesia untuk memenuhi standar emisi Euro 4.

Sekretaris Jendral Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan Indonesia termasuk negara yang tertinggal soal standar emisi. “Di dunia, hanya ada 3 negara yang masih menggunakan standar emisi Euro 2. Indonesia, Laos, dan Myanmar,” kata Kukuh saat berkunjung ke kantor Tempo di Palmerah, Jakarta, 13 April 2017.

Menurut Kukuh, pemberlakukan Euro 4 di Indonesia akan menjadi babak baru bagi perkembangan industri otomotif nasional. Euro 4, kata dia, tidak hanya sekadar untuk lingkungan yang ramah, tapi juga membuka peluang munculnya aneka mobil baru dan tentu saja ekspor.

“Secara teknis, ekspor ke negara lain yang memberlakukan Euro 4 akan lebih mudah. Dan ini peluang bagi industri otomotif Tanah Air untuk menggenjot ekspor mobil,” ujarnya.

WAWAN PRIYANTO

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi