8 Tahun Lagi, Ucapkan Selamat Tinggal Mobil Bensin
Reporter: Tempo.co
Editor: Setiawan
Senin, 22 Mei 2017 11:23 WIB
REUTERS/Tyrone Siu
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tony Seba, ekonom Stanford University memperkirakan industri minyak semakin lama semakin meredup dan pada 2030 mendatang bakal segera berakhir. Ini karena semakin sulitnya mencari bahan baku minyak mentah yang berasal dari fosil.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Perusahaan Otomotif Cina Ini Kembali Luncurkan Mobil ...Dalam studi yang diterbitkan oleh Stanford University, Tony menyebutkan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar dalam jangka waktu delapan tahun ke depan akan hilang dari peredaran. Pemilik kendaraan akan kesulitan mencari stasiun pengisian bahan bakar, suku cadang dan teknisi mobil berbahan bakar bensin dan solar.

"Ini artinya akan terjadi perubahan revolusioner di industri otomotif dari kendaraan konvensional menuju elektrifikasi," ucap Tony ketika membacakan hasil penelitian Stanford University seperti dikutip dari laman auto.ndtv.com, Senin 22 Mei 2017.

Menurut Tony, masyarakat tidak punya pilihan selain membeli mobil bertenaga listrik. "Kendaraan listrik yang meliputi mobil, bus bahkan truk harganya akan semakin murah dan ini akan  mengakibatkan runtuhnya industri perminyakan," katanya.

Dalam studi Stanford University yang mengambil tema "Rethinking Transportation 2020-2030" disebutkan bahwa masyarakat akhirnya akan beralih kepada kendaraan listrik atau mobil swakemudi. Sebab, biaya pemakaian bahan bakar atau daya dan perawatan sepuluh kali lebih murah dibandingkan kendaraan konvensional. Dari sisi kemampuan jelajah, mobil listrik mampu menempuh 16.090.344 km dibandingkan mobil konvensional 3.210.000 km.

Sebelumnya, India menargetkan seluruh kendaraan akan berbahan bakar listrik pada 2030 mendatang. Menteri Pertambangan dan Batubara India, Piyush Goyal mennyatakan semua mobil yang dijual di negara tersebut pada 2030, berjenis kendaraan listrik.

Dalam sebuah pidato di Konfederasi Industri Tahunan India 2017 di New Delhi, Goyal mengungkapkan tentang rencana ambisius itu. Dia mengharapkan pengembangan mobil listrik karena didorong adanya permintaan dari konsumen, bukan karena adanya subsidi pemerintah.

Baca: Jerman Angkat Tangan Bikin 1 Juta Mobil Listrik "Kami akan memperkenalkan kendaraan listrik dengan cara yang sangat besar. Kami akan membuat kendaraan listrik mandiri. Idenya pada 2030, tak ada satu pun mobil bensin atau diesel yang dijual di negara ini," kata Goyal.

SETIAWAN ADIWIJAYA

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi