Tunggu Regulasi, Mobil Pedesaan Mahesa Siap Produksi di 2018

Sabtu, 30 September 2017 14:15 WIB

Mobil Pedesaan Mahesa Nusantara tipe pick up di bengkel Kiat Motor miliknya di Jalan Solo - Jogja, Ngaran-Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, pada Jumat, 29 September 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Klaten - Menurut inisiator Moda Angkutan Hemat Pedesaan atau Mahesa Nusantara, Sukiyat, segala persyaratan untuk memproduksi Mahesa secara massal dapat diselesaikan selama 2017. Sehingga kendaraan pedesaan yang menyita perhatian Presiden Joko Widodo itu dapat segera diproduksi secara massal mulai Agustus 2018.

Hal itu disampaikan Sukiyat setelah dia berkoordinasi langsung dengan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta pada Kamis, 28 September 2017. “Pak Menteri Airlangga menyarankan agar segera dibikin PT-nya. Namanya PT Kiat Mahesa Nusantara,” kata Sukiyat saat ditemui di bengkelnya, Kiat Motor, di Jalan Solo - Jogja, Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, pada Jumat siang, 29 September 2017.

Baca: Jokowi Ingin Harga Mobil Desa Kompetitif

Sukiyat mengatakan, Mahesa tidak perlu melalui proses uji tipe karena tidak termasuk barang mewah. Sebab, Mahesa Nusantara ide awalnya hanya dari grandong alias kendaraan hasil modifikasi mesin pertanian untuk alat angkut di pedesaan. Sukiyat menambahkan, percepatan proses regulasi Mahesa Nusantara sesuai dengan sikap Presiden Joko Widodo yang tidak suka bertele-tele.

Menurut Sukiyat, dukungan dari pemerintah terhadap Mahesa Nusantara sementara ini hanya sebatas kemudahan dalam proses regulasi dan perizinan. Adapun modal untuk produksi awal Mahesa Nusantara yang ditaksir sekitar Rp 700 miliar berasal dari uang pribadinya dan sebagian dari sejumlah rekanannya.

Simak: Begini Cikal Bakal Mobil Pedesaan Mahesa Rintisan Sukiyat

Sukiyat menambahkan, komponen penyusun purwarupa tiga jenis Mahesa Nusantara saat ini terdiri dari 90 persen produk lokal dan 10 persen produk impor. Sepuluh persen produk impor itu meliputi blok presneling, piranti lunak di bagian dashboard, dan lain-lain.

Advertising
Advertising

Namun, Sukiyat berjanji Mahesa Nusantara akan menggunakan 100 persen produk lokal setelah mulai diproduksi secara massal pada Agustus 2018. Dengan menggunakan komponen lokal hasil karya sejumlah Industri Kecil Menengah di Jawa Tengah, harga jual Mahesa Nusantara dapat ditekan sehingga ramah bagi para petani. Tiap satu unit Mahesa Nusantara dibanderol Rp 50 juta sampai Rp 70 juta.

Berita terkait

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

4 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

5 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

11 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Kisah Sukses Pengusaha Muda yang Pernah DO di 2 Fakultas Kedokteran

Pengusaha muda Rudy Salim hari ini berusia 37 tahun. Ia pernah drop ot (DO) dari dua fakultas kedokteran, untuk mendalami bisnis otomotif.

Baca Selengkapnya

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

25 hari lalu

Penjualan Ritel Daihatsu pada Maret 2024 Naik 17 Persen

Pada Maret 2024, penjualan ritel Daihatsu tercatat mencapai 17.352 unit atau naik sekitar 17,1 persen dibanding bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

40 hari lalu

Teten soal UMKM Knalpot Aftermarket: Belum Bisa Produksi Mobil, Komponennya Juga Sudah Hebat

Teten bangga terhadap UMKM otomotif di Indonesia yang memproduksi sparepart otomotif, dengan kualitas dan harganya bersaing.

Baca Selengkapnya

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

5 Maret 2024

Berdayakan Petani Rami, Penelitian di UI Tawarkan Inovasi Bahan Bodi dan Interior Mobil

Penemuan dari UI ini telah melewati proses penelitian sejak 2000. Selain pada bodi dan interior otomotif, aplikasi juga dicoba pada pesawat terbang.

Baca Selengkapnya

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

24 Februari 2024

Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?

Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?

Baca Selengkapnya

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

19 Februari 2024

Komentar Pengamat soal Pasar Mobil Listrik Indonesia yang Diramaikan Pabrikan Cina

Pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu memberikan komentar terkait ramainya pabrikan Cina yang mengisi pasar mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

15 Februari 2024

IIMS 2024 Resmi Dibuka Jokowi, 180 Merek Otomotif Terkemuka Ikut Serta dalam Pameran

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi membuka pameran otomotif tahunan Indonesia International Motor Show 2024 (IIMS) pada hari ini.

Baca Selengkapnya

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

26 Januari 2024

8 Tahun Ford Ford Motor Hengkang dari Indonesia, Ini Alasannya

Pada 26 Januari 2016, Ford Motor memutuskan meninggalkan pasar Indonesia. Perginya Ford memiliki alasan dan meninggalkan dampak bagi Indonesia.

Baca Selengkapnya