Mahesa Nusantara Bisa Dijual Murah, Ini Penyebabnya

Selasa, 3 Oktober 2017 17:06 WIB

Prototip mobil pedesaan tipe Peralatan Pertanian. 2017. TEMPO/Dinda Leo Listy.

TEMPO.CO, Klaten - Inisiator mobil perdesaan Mahesa Nusantara, Sukiyat, mengaku tidak mengambil banyak untung dari hasil penjualan Mahesa jika sudah diproduksi secara massal pada 2018.

"Harga Rp 50 juta sampai Rp 70 juta itu sudah dapat untung sekitar 8 persen. Mahesa memang dijual murah karena saya tahu kondisi petani. Ayah saya dulu juga petani," katanya saat ditemui Tempo di bengkel Kiat Motor miliknya di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Selasa, 3 Oktober 2017.

Baca: Mahesa Nusantara Double Kabin Diubah Jadi Pick Up Butuh 5 Menit

Sukiyat mengatakan ada dua faktor penunjang murahnya harga jual Mahesa Nusantara. Pertama, mayoritas komponennya adalah produk lokal. Digagas sejak 3,5 tahun lalu, purwarupa tiga tipe Mahesa yang diluncurkan tahun ini 90 persen komponennya dari industri kecil dan menengah (IKM) di Indonesia.

Adapun sisanya menggunakan komponen impor, di antaranya blok persneling dan sistem digital pada spidometer. "Untuk purwarupa, memang masih menggunakan sebagian kecil komponen dari vendor kita di luar negeri. Tapi, kalau sudah diproduksi massal, 100 persen komponennya asli buatan anak bangsa," ujarnya.

Disinggung ihwal mesin Mahesa, Sukiyat berujar para ahli di Indonesia saat ini sudah bisa membuatnya sendiri. "Mesin yang buat dari Quick (CV Karya Hidup Sentosa Yogyakarta, produsen traktor Quick). Alat mereka lengkap. Jangan lupa, ada 165 pemikir di Mahesa Nusantara," ucapnya.

Selain dapat menekan harga jual Mahesa, Sukiyat berujar, pemanfaatan komponen produk lokal dapat menjaga kelangsungan hidup para IKM. Di samping memproduksi komponen untuk produksi massal Mahesa, IKM di sejumlah daerah di Jawa Tengah dapat membuat suku cadangnya.

Baca: Interior Mahesa Nusantara Serasa Naik Suzuki Carry Tahun 90an

"Mahesa untung sedikit enggak apa-apa. Kalau omzetnya besar, dampak ke masyarakat juga sebanding. Ribuan penganggur bisa terserap di Mahesa dan IKM," tuturnya.

Faktor kedua yang menunjang murahnya harga jual Mahesa adalah komitmen bersama para perintisnya bahwa Mahesa Nusantara bukan semata-mata bisnis, yang hanya mengejar untung besar.

"Kalau niatnya memasukkan uang (berinvestasi) demi cari untung terus, saya tolak. Mahesa ini proyek social entrepreneur, bukan murni bisnis. Laba tidak selalu berwujud uang, tapi juga paseduluran (persaudaraan)," katanya.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Mobil Esemka Pakai Nama Garuda, Borneo, Bima, dan Digdaya

11 Oktober 2018

Mobil Esemka Pakai Nama Garuda, Borneo, Bima, dan Digdaya

100 unit mobil Esemka disebut sudah mengajukan sertifikat registrasi uji tipe (SRUT).

Baca Selengkapnya

Jika Diminta, Sukiyat Siap Membantu Majukan Mobil Esemka

4 Oktober 2018

Jika Diminta, Sukiyat Siap Membantu Majukan Mobil Esemka

Mobil Esemka dikabarkan akan diluncurkan dalam waktu dekat. Aktivitas di Pabrik Boyolali pun telah bersiap.

Baca Selengkapnya

Produksi Mahesa, Sukiyat Ingin Tata Motors dan Sokon Bergabung

4 Januari 2018

Produksi Mahesa, Sukiyat Ingin Tata Motors dan Sokon Bergabung

Sukiyat mengatakan, Sokon dan Tata rencananya akan turut membuat sebagian komponen Mahesa yang ditargetkan mulai diproduksi massal pada Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Produsen Mahesa Nusantara Batal Bangun Pabrik

2 Januari 2018

Ini Alasan Produsen Mahesa Nusantara Batal Bangun Pabrik

Sukiyat mengatakan, seluruh komponen Mahesa Nusantara dikerjakan secara keroyokan oleh sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Indonesia

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga Minta Produsen Mobil Desa Siapkan Aftersales

5 November 2017

Menteri Airlangga Minta Produsen Mobil Desa Siapkan Aftersales

Airlangga menyebutkan ada 4 langkah yang sudah dilakukan Kemenperin dalam percepatan pengembangan mobil desa.

Baca Selengkapnya

Produksi Mahesa, Sukiyat Rekrut Bekas Pegawai Pabrik Mobil Jepang

4 November 2017

Produksi Mahesa, Sukiyat Rekrut Bekas Pegawai Pabrik Mobil Jepang

Sukiyat optimistis Mahesa Nusantara sudah bisa beroperasi pada Maret 2018.

Baca Selengkapnya

Sukiyat Sebut Modal Produksi Mahesa Rp 1,5 Triliun, Investornya..

4 November 2017

Sukiyat Sebut Modal Produksi Mahesa Rp 1,5 Triliun, Investornya..

Skema pembagian modal konsorsium yang akan memproduksi Mahesa Nusantara dengan skala perbandingan 51 : 49.

Baca Selengkapnya

Bagi Modal 51:49, Kiat Sukiyat Agar Tak Tersingkir dari Mahesa

4 November 2017

Bagi Modal 51:49, Kiat Sukiyat Agar Tak Tersingkir dari Mahesa

Menteri Airlangga berpesan kepada Sukiyat agar segera dibentuk konsorsium sebagai wadah yang akan mengelola produksi Mahesa Nusantara.

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga Puji Mahesa Nusantara, Begini Reaksi Sukiyat

3 November 2017

Menteri Airlangga Puji Mahesa Nusantara, Begini Reaksi Sukiyat

Airlangga menambahkan, perizinan Mahesa Nusantara saat ini sedang diproses dan tidak ada masalah.

Baca Selengkapnya

Menteri Airlangga Jamin Mahesa Nusantara Bisa Diproduksi 2018

3 November 2017

Menteri Airlangga Jamin Mahesa Nusantara Bisa Diproduksi 2018

Airlangga menambahkan, perizinan Mahesa Nusantara saat ini sedang diproses dan tidak ada masalah.

Baca Selengkapnya