TEMPO.CO, Klaten - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kabupaten Klaten telah mempersiapkan mobil pedesaan yang akan menjadi pesaing Mahesa Nusantara pada 2018. Tim SMK 2 Klaten melakukan rancang bangun mobil desa sejak 2016 di gedung seluas sekitar 25 x 30 meter di Desa Senden, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Klaten.

"Gedung senilai Rp 1,2 miliar ini dibangun oleh Kementerian Pendidikan. Nanti alat-alatnya dari Kementerian Perindustrian. Gedung ini dijadwalkan mulai beroperasi sekitar enam bulan sampai satu tahun mendatang," kata Ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Klaten, Suharto, saat ditemui Tempo pada Kamis, 5 Oktober 2017.

Baca: Mahesa Nusantara Dijual Murah, Berapa Lama Sukiyat Balik Modal?

Pada 2016, Suharto mengatakan, SMK N 2 Klaten terpilih sebagai salah satu sekolah yang ditunjuk Kementerian Perindustrian untuk mengikuti pelatihan membuat purwarupa mobil pedesaan. Dalam pelatihan yang terselenggara berkat kerja sama dengan Karoseri ABC itu, SMK N 2 Klaten mendapat bagian perakitan, pengelasan, dan pengecatan.

Sejak 2016, SMK N 2 Klaten telah mengirimkan 15 siswanya secara bergilir untuk berlatih membuat mobil di Karoseri ABC yang beralamat di Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Kelima belas siswa tersebut sebelumnya sudah mendapat pelatihan khusus di SMK N 2 Klaten dengan peralatan bantuan dari Kementerian Perindustrian senilai total Rp 600 juta.

"Purwarupa mobil pedesaan ini dirakit siswa kami di Karoseri ABC. Setelah jadi baru dibawa ke sini dengan dinaiki langsung dari Semarang sekaligus untuk uji coba," kata Suharto sambil menunjukkan sebuah mobil single cabin bercat putih yang diparkir di gedung perakitan SMK N 2 Klaten.

Baca: Bos Kiat Minta Mobil Mahesa Tak Perlu STNK, Ini Jawaban Polisi

Menurut Suharto, hal ihwal desain serta penyediaan komponen penyusun purwarupa mobil pedesaan pesaing Mahesa Nusantara itu merupakan kewenangan dari Kementerian Perindustrian. "Karena baru purwarupa, sekitar 30 persen komponennya masih impor seperti mesin dan sistem PTO (power take off)," kata Suharto.

DINDA LEO LISTY