Reaksi Kerabat Saat Tahu Michael Van Der Mark Pembalap Dunia
Reporter
Khairiyah Fitri (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 17 Oktober 2017 12:21 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Yamaha WSBK, Michael Van Der Mark, beberapa waktu lalu, menyatakan memiliki keturunan darah Indonesia tepatnya Ambon. Marga yang digunakan ibunya adalah Matitaputty. Saat ini, Michael Van Der Mark membalap untuk Yamaha Factory WSBK dan menempati posisi enam klasemen sementara pembalap.
Yesayas Matitaputty, adik nenek Michael Van Der Mark mengaku kaget bahwa cucu saudaranya tersebut adalah pembalap dunia. Ia mengaku bangga dengan prestasi cucunya itu, bakat michael menurun dari sang kakek yang gemar menaiki motor besar.
Baca: Nenek Pembalap Michael Van Der Mark Pergi dari Ambon Karena RMS?
"Saya sendiri kaget kalau Michael itu pembalap terkenal, tidak salah lagi bakat Michael menurun dari kakeknya, Jhan Penthum juga memiliki kegemaran balap dan menaiki motor besar,” kata dia kepada Tempo, Senin 16 Oktober 2017.
Menurut Yesayas, Michael Van Der Mark memiliki darah keturunan Indonesia yakni Ambon. Ternyata keturunan dari Ambon berasal dari neneknya yaitu Yohana Matitaputty. Yohana yang menikah dengan warga Belanda melahirkan Juliet Matitaputty, yang merupakan ibu Michael Van Der Mark. "Kakak saya pindah ke Belanda sekitar tahun 1950," kata Yesayas.
Menurut Yesayas, Yohana Matitaputty berangkat ke Belanda bersama kakaknya. Yohana dilahirkan dari rahim Juliana Iskak dari Jawa sementara suaminya berdarah Ambon, Zadrack Matitaputty. Sejak Joke--panggilan nenek Michael Van Der Mark--di Belanda, mereka tidak pernah pulang ke Indonesia. Kecuali, ibunya Juliet sempat mampir ke Indonesia pada 2006. "Ibu Michael mengunjungi sanak saudara di Ambon," ucapnya.
Baca: Terungkap Silsilah Pembalap Michael Van Der Mark Berdarah Ambon
Meskipun berada di Belanda, kata Yesayas, Keluarga Michael tidak sekalipun melupakan budaya leluhurnya. Hal tersebut diungkapkan Yesayas ketika Ibu Michael Van Der Mark berada di Ambon, ia tak hanya mengunjungi situs-situs bersejarah, pantai bahkan mencicipi semua makanan tradisional khas ambon seperti Papeda, ikan bakar lengkap dengan colo-colo.