Kecelakaan Setya Novanto: Ini Penyebab Airbag Tidak Mengembang

Reporter

Wawan Priyanto

Jumat, 17 November 2017 19:39 WIB

Mobil Toyota Fortuner yang ditunggangi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto siap diderek Polisi Lalu Lintas Polda Metro Jaya, di Permata Hijau, Jakarta, 16 November 2017. Foto/Linda Trianita

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPR Setya Novanto mengalami nasib naas setelah mobil Toyota Fortuner yang ditumpanginya menabrak tiang lampu di Jalan Permata Berlian, Jakarta Selatan, Kamis malam, 16 November 2017. Kecelakaan itu tidak sampai membuat airbag atau kantung udara mengembang.

Pendiri Smart Driving Institute dan Instruktur Defensive Driving Karman Mustamin mengatakan bahwa untuk membuat airbag itu mampu mengembang pada saat terjadi kecelakaan diperlukan pemicu. Misalnya saja, kecepatan mobil pada saat menabrak. Obyek yang ditabrak, posisi mobil saat tabrakan dan sebagainya. “Harus dilihat prosesnya, bukan setelah terjadi kecelakaan. Orang saat ini fokus melihat Toyota Fortuner setelah kecelakaan,” kata Karman kepada Tempo, Jumat, 17 November 2017.

Baca: Mobil yang Ditumpangi Setya Novanto Tak Rusak Parah

Analisa saya, lanjut dia, mobil itu kecepatannya jauh berkurang saat menabrak tiang lampu. Karman menduga kecepatan mobil saat terjadi kecelakaan berkisar antara 60-80 kilometer per jam. Mobil oleng yang bisa saja disebabkan karena pengemudi teledor, sambil memainkan telepon genggam, lalu menabrak pembatas jalan , lompat ke trotoar, menyerempet pohon, lalu berakhir di tiang lampu.

“Proses itu mulai dari menabrak trotoar dan pohon sudah membuat laju mobil berkurang. Saat menabrak tiang lampu, tidak lagi menenuhi syarat kecepatan yang dapat menyebabkan airbag mengembang,” ujarnya.

Simak: Begini Kronologi Kecelakaan Setya Novanto Versi Pengacara

Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor Iwan Abdurrahman menjelaskan bahwa airbag memiliki dua jenis sensor. Sensor depan yang terletak di sekitar headlamp. Sensor ini akan mendeteksi tabrakan arah depan. Sementara sensor tengah terletak di dalam kabin, tepatnya dibawah lantai di bawah audio.

Jika tabrakan yang terjadi begitu besar, maka energi atau getaran tabrakan akan terus ke kabin dan dideteksi oleh sensor ini. “Artinya, tabrakan yang terjadi harus cukup kuat untuk mengaktifkan airbag tersebut,” ujarnya.

Sementara untuk mencegah cedera, lanjut Iwan, terdapat fitur seatbelt yang berfungsi untuk menahan tubuh penumpang sehingga risiko kecelakaan juga dapat diminimalisir.

Karman juga mengingatkan kepada masyarakat untuk memperhatikan faktor keselamatan dalam berkendara. Khususnya bagi penumpang belakang. “Saya menduga, Setya Novanto tidak menggunakan seatbelt saat duduk di kursi baris kedua. Dan saya rasa masih banyak penumpang belakang yang belum sadar pentingnya seatbelt ini untuk mengurangi risiko cedera saat terjadi kecelakaan,” kata Karman.

Berita terkait

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

15 jam lalu

Terobos Lampu Merah, Menteri Ekstremis Israel Ben-Gvir Kecelakaan

Mobil Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir terbalik dalam kecelakaan mobil karena menerobos lampu merah

Baca Selengkapnya

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

3 hari lalu

Dua Helikopter AL Malaysia Bertabrakan di Udara, 10 Orang Tewas

Dua helikopter Malaysia bertabrakan saat sedang latihan untuk perayaan Hari Angkatan Laut.

Baca Selengkapnya

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

5 hari lalu

Satu Orang Tewas dan Belasan Luka Akibat KA Rajabasa Tabrak Bus di OKU Timur, Begini Penjelasan PT KAI

PT KAI angkat bicara menyusul insiden kecelakaan lalu lintas antara KA Rajabasa (KA PLB S12A) relasi Tanjungkarang - Kertapati dengan bus kemarin.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

5 hari lalu

Pengamat Nilai Kecelakaan KM 58 Tol Jakarta-Cikampek Momentum Tertibkan Angkutan Gelap

MTI Pusat menyatakan kecelakaan maut KM 58 Tol Jakarta-Cikampek harus menjadi momentum menertibkan angkutan gelap.

Baca Selengkapnya

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

6 hari lalu

Seorang Perempuan di Bekasi Tewas Ditabrak Pelaku Balap Liar

Perempuan itu tewas setelah kendaraan yang ia tumpangi dihantam pelaku balap liar di Jalan Raya Ahmad Yani, Margajaya, Bekasi, Sabtu dini hari.

Baca Selengkapnya

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

6 hari lalu

Operasi Ketupat Candi 2024 Polda Jawa Tengah: 533 Kecelakaan, 20 Orang Tewas

Polda Jawa Tengah menggelar Operasi Ketupat Candi 2024 selama masa libur lebaran. Kecelakaan Bus Rosalia Indah jadi kasus yang menonjol.

Baca Selengkapnya

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

7 hari lalu

Pengemudi Pikap Tabrak 2 Motor di Depok, Satu Orang Tewas

Pengemudi pikap diduga mengantuk saat menabrak dua motor yang berada di arah berlawanan.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

8 hari lalu

Kecelakaan Bus ALS di Agam Sumatera Barat, Ini Profil Perusahaan Otobus Berusia 58 Tahun

Bus ALS alami kecelakaan di Malalak Selatan, Agam, Sumatera Barat pada Senin 15 April 2024. Berikut profil PO bus ALS yang beroperasi sejak 1966.

Baca Selengkapnya

5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

8 hari lalu

5 Hari Lebaran, Polisi Catat Ada 1.370 Kecelakaan dan 200 Orang Tewas

Korlantas Polri mencatat ada ribuan kecelakaan lalu lintas selama 5 hari Lebaran. Dari jumlah total itu ada ratusan nyawa terenggut.

Baca Selengkapnya

Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

8 hari lalu

Korban Pengemudi Fortuner Berpelat Dinas TNI Sempat Khawatir Pengakuan Soal Jenderal Benar

Para penumpang mobil yang ditabrak pengemudi Fortuner sempat khawatir pengakuan soal jenderal benar dan mereka akan dicari-cari.

Baca Selengkapnya