Seorang wanita mengendarai mobil di Saudi Arabia, 22 Oktober 2013. REUTERS/Faisal Al Nasser
TEMPO.CO, Riyadh - Selama ini, perempuan Arab Saudi dilarang mengendarai mobil oleh aturan pemerintah setempat yang konservatif. Kini, mereka bisa bernapas lega dengan adanya aturan baru dari Direktorat Lalu Lintas Arab Saudi, yang memberikan rincian aturan, yang tidak hanya mengizinkan wanita mengendarai mobil, tapi juga sepeda motor dan truk mulai Juni 2018.
"Wanita dengan lisensi mengemudi internasional dapat 'turun' ke jalan tanpa harus ke sekolah mengemudi lokal," demikian cuitan akun twitter Direktorat Lalu Lintas Arab Saudi.
Aturan itu disampaikan pada pertengahan bulan ini atau hanya tiga bulan setelah Raja Salman mengumumkan perempuan akan diizinkan mengemudi. Keputusan Kerajaan menyatakan undang-undang mengemudi untuk pria dan wanita akan setara, tanpa lisensi khusus bagi perempuan. Pengendara wanita yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas atau melanggar undang-undang lalu lintas akan diproses di kantor khusus.
Di bawah sistem perwalian negara tersebut, anggota keluarga laki-laki harus memberikan izin kepada seorang perempuan belajar dan berpergian. Kaum perempuan juga diizinkan masuk ke tiga stadion olahraga serta larangan perempuan memasuki bioskop dicabut sementara untuk bulan ini. Selama 25 tahun, kaum perempuan berunjuk rasa mendesak aturan tersebut dibatalkan.
Program reformasi ekonomi dan sosial yang dipimpin Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman bertujuan membuka gaya hidup tertutup, yang sebagian dibentuk versi Sunni Islam konservatif, yang ketat dan membatasi peran perempuan.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
12 jam lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.