Kesadaran Bayar Pajak Motor di Jawa Tengah Hanya 65 Persen
Reporter
Bisnis.com
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 19 Januari 2018 06:20 WIB
TEMPO.CO, Semarang - Kesadaran warga Jawa Tengah untuk membayar pajak kendaraan bermotor masih rendah. Kepala Badan Pengelolaan Pajak Daerah (BPPD) Jawa Tengah Ihwan Sudrajat mengatakan kesadaran membayar pajak di Jateng belum begitu menggembirakan. "Karena masih banyak masyarakat khususnya pengguna sepeda motor yang mangkir untuk bayar pajak tepat waktu. Secara umum kesadaran masyarakat Jateng membayar pajak baru 68 persen, masih kalah dengan provinsi lain yang lebih tertib," Kata Ihwan pada Kamis 18 Januari 2018.
Pertumbuhan kendaraan bermotor yang sangat cepat tentunya cukup menggembirakan, karena pajak yang akan didapatkan semakin banyak. Namun beberapa daerah masih belum taat akan membayar pajak kendaraan bermotor.
Baca: Inilah Keringanan saat Ikut Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor
Jumlah kendaraan bermotor di Jateng mencapai 15 juta unit tiap tahun terus tumbuh sekitar 1 juta unit, ini tentunya bagus jika masyarakat sadar akan membayar pajak Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan semakin bertambah.
"Realisasi pajak yang didapatkan dari kendaraan bermotor sudah melampaui target yakni 104 persen atau Rp3,84 triliun, setelah target yang dicanangkan pemerintah untuk pajak kendaraan bermotor diangka Rp3,7 triliun. Namun jika dibandingkan dengan target sebelumnya, hanya Rp3,4 triliun lalu dinaikkan pada pertengahan tahun menjadi Rp3,7 triliun dan dapat terealisasi dengan penuh," ujarnya.
Ihwan menjelaskan tahun ini pemerintah menargetkan, pajak dari sektor kendaraan bermotor capai Rp3,9 triliun. Target dirasa cukup berat, namun Pemerintah Provinsi Jateng optimis akan tercapai seiring pertumbuhan ekonomi yang semakin maju.
Pajak kendaraan bermotor menyumbangkan 70 persen dari total PAD, karena pertumbuhan kendaraan bermotor yang semakin melaju dengan pesat. Hal ini karena semakin hari semakin banyak, kendaraan bermotor baru yang melintasi jalan di Provinsi Jateng.
"Kendaraan roda 4 atau mobil jumlahnya hanya 17 persen kendaraan roda dua ada 83 persen, dan akan terus tumbuh. Mengingat pola hidup masyarakat Jateng yang konsumtif, sering berganti sepeda motor tapi banyak dari mereka yang belum bayar pajak," tambahnya.
Baca: Cara Samsat Pekalongan Menangih Tunggakan Pajak Motor Rp 5,8 M
Ihwan menambahkan, Semarang sebagai Ibu Kota Jateng tingkat kesadaran membayar pajak masih cukup rendah. Karena jika dibandingkan dengan Kabupaten Brebes tingkat kepatuhan warga bayar pajak kendaraan bermotor cukup tinggi.
"Ternyata masih, banyak orang kaya di kota besar seperti Semarang, yang masih saja mangkir untuk membayar pajak kendaraan bermotor meskipun mereka mampu untuk membayar," ujar Ihwan.