Ini Penyebab Regulasi Soal Mobil Listrik Belum Tuntas

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 4 Februari 2018 20:09 WIB

Ezzy II merupakan mobil listrik karya mahasiswa Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mobil listrik ini menggunakan tenaga baterai sebesar 20 kWh dengan kemampuan jarak tempuh 130 kilometer (km). Selain itu, mobil ini bisa melaju dengan kecepatan maksimum 180 km per jam dengan pendistribusian berat yang jauh lebih stabil. ANTARA FOTO/Umarul Faruq

TEMPO.CO, Jakarta - Pembahasan regulasi terkait dengan kendaraan rendah emisi karbon (LCEV,) termasuk soal mobil listrik, masih belum tuntas. Ada empat topik yang belum menemukan titik temu.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakan pemerintah masih mencari formula yang paling tepat. Empat hal yang menjadi fokus pembahasan adalah dampak terhadap penjualan mobil, ekonomi, komitmen mengurangi emisi gas buang, dan ekspor.

“Kami saat ini intens berdiskusi membahas dengan Kementerian Keuangan dan lainnya yang terkait,” katanya di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat, 2 Februari 2018.

Baca: Ignasius Jonan: Tanpa Insentif Pajak, Mobil Listrik Tak Akan Laku

Menjelang berakhirnya 2017, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan regulasi mobil listrik akan rampung pada awal 2018. Menurut Putu, saat ini pemerintah belum bisa dikatakan terlambat. “Awal tahun ini sampai triwulan pertama selesai,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Pemerintah berhati-hati menerbitkan regulasi mobil listrik karena tidak ingin aturan ini memberikan terlalu banyak kontraksi terhadap penjualan mobil di dalam negeri. Putu menjelaskan, regulasi mobil listrik bisa dikatakan akan mengubah peta jalan industri otomotif dalam negeri.

Di dalam aturan itu akan banyak kategori yang berubah. Apabila dulu berbasis pada kubikasi mesin, aturan anyar ini akan mengacu pada emisi gas buang per kilometer. “Jadi diskusinya cukup memakan waktu,” ucapnya.

Baca: Pemerintah Siapkan Aturan Mobil Listrik, Ini Reaksi Daihatsu

Adapun dalam peta jalan industri otomotif Kementerian Perindustrian, pemerintah punya target produksi mobil dengan emisi gas buang sesuai dengan regulasi mobil listrik menguasai 30 persen pasar otomotif Tanah Air dalam 17 tahun mendatang.

BISNIS

Berita terkait

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

1 hari lalu

Jokowi soal Rencana Pemberian Insentif Mobil Listrik: Masih Dibicarakan

Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

10 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

11 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

12 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

16 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

17 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

18 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

18 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

22 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

25 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya