Alasan Indonesia Jadi Basis Produksi Mobil Sokon Stir Kanan
Reporter
Bisnis.com
Editor
Eko Ari Wibowo
Jumat, 20 April 2018 12:04 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - PT Sokonindo Automobile berencana menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mobil DFSK atau Sokon setir kanan. Hal diungkap dalam ajang otomotif Indonesia International Motor Show atau IIMS 2018. Sejauh ini Amerika Serikat dan Cina menjadi basis produksi dunia untuk setir kiri.
CO-CEO Sokonindo Alexander Barus menjanjikan eskpor pertama akan dilaksanakan dalam kurun waktu dua tahun ke depan. Negara di kawasan Asia Tenggara menjadi yang pertama dibidik. Menurutnya, pasar mobil dengan setir kanan terbuka lebar. Dunia ini terbagi antara yang menggunakan kebijakan posisi roda kemudi kanan dengan kiri.
“Pengenalan Glory 580 di Indonesia hanya langkah awal. Kami akan ekspansi pasar ke Asia Tenggara, lalu ekspor pasar global,” katanya, Kamis 19 April 2018.
Baca: SUV DFSK Glory 580 Jadi Mobil Antar Jemput Gratis IIMS 2018
Pabrik DFSK sudah rampung sejak Mei 2017. Fasilitas perakitan yang menelan biaya US$150 juta ini memiliki kapasitas produksi maksimal sebanyak 50.000 unit per tahun. Tahun ini diperkirakan utilisasi baru mencapai 30 persen. “Kami inginnya itu nanti 50-50, 50% produksi untuk domestik, setengahnya lagi untuk ekspor,” kata Alexander.
Alexander optimistis dengan produk yang saat ini sudah diluncurkan dan akan diluncurkan nantinya untuk mengisi pasar ekspor. Teknologi pabrik yang seluruh prosesnya sudah menggunakan robotik pun diklaim akan menjamin kualitas kendaraan untuk bersaing di kancah global.
Baca: Kelebihan Honda Gold Wing di IIMS 2018 Harga Setara Mobil Mewah
Dia menambahkan Sokonindo ingin ikut berperan dalam pengembangan industri otomotif nasional untuk mampu bersaing di pasar global.
Saat ini capaian ekspor kendaraan roda empat dan lebih sepanjagn 2017 belum mencapai target pemerintah, yakni 20 persen dari total produksi dalam negeri. Meskipun belum mencapai target, ada peningkatan signifikan dibandingkan dengan 2016.
BISNIS