Ekspor Sepeda Motor Awal 2018 Naik, Yamaha Jawara

Reporter

Bisnis.com

Senin, 14 Mei 2018 10:00 WIB

Sejumlah mekanik menyelesaikan perakitan sepeda motor di Jakarta,(12/12). Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (Gaikindo) memprediksi kepemilikan kendaraan bermotor tahun 2009 turun hingga 30 persen akibat krisis global. TEMPO/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia mencatat total ekspor sepeda motor pada empat bulan pertama 2018 lebih tinggi 41,10 persen dibandingkan dengan Januari-April 2018.

Pertumbuhan ekspor tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pengapalan pada empat bulan pertama 2017 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 26,21 persen.

AISI menunjukkan, total pengapalan kendaraan luar negeri pada Januari-April 2018 mencapai 174.123 unit, sementara pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 123.403 unit.

Baca: Mudik Naik Motor, Ini yang Wajib Diperhatikan

Pengapalan sepeda motor Yamaha menjadi merek yang terbanyak hingga April 2018 dengan total ekspor mencapai 96.900 unit, kemudian Honda, Suzuki, TVS, dan Kawasaki.

Masih dalam data AISI, pengapalan kendaraan roda dua pada April 2018 mencapai 44.271 unit, lebih tinggi 25,95 persen dibandingkan dengan ekspor pada April 2017. Namun, ekspor kendaraan roda dua pada April 2018 tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pengapalan pada bulan sebelumnya.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Perdagangan Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), mengatakan, pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia ke beberapa negara lebih tinggi selama empat bulan pertama 2018 dibandingkan Januari-April 2017 lantaran produk-produk dari dalam negeri lebih kompetitif.

Kondisi tersebut, lanjutnya membuat permintaan terhadap kendaraan roda dua dari negara-negara lain mengalami peningkatan. "Ah bukan pelemahan rupiah, namun memang ada permintaan dari negara importir, karena produk kita mampu bersaing ya," kata Sigit kepada Bisnis pada Minggu 13 Mei 2018.

Dia menjelaskan, produk-produk kendaraan dari dalam negeri bisa memiliki harga yang kompetitif dibandingkan negara lain lantaran produksi di dalam negeri cukup banyak.
Tercatat, kendaraan roda dua yang didistribusikan di pasar dalam negeri sepanjang empat bulan pertama tahun ini mencapai 2,04 juta unit. Total distribusi tersebut lebih tinggi 13,90 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 1,79 juta unit.

Distribusi kendaraan bermotor roda dua di dalam negeri berada di atas 5 juta unit. Pada tahun lalu, jumlahnya mencapai 5,89 juta sementara pada tahun sebelumnya sebanyak 5,93 juta unit. "Memang kalau kita bisa produksi cukup banyak, harga kami menjadi lebih kompetitif ya," katanya.

Baca:Jelang Mudik 2018, Auto2000 Berikan Diskon Servis dan Oli

Selain harga yang lebih kompetitif, dia melanjutkan, faktor lain yang menyebabkan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia ke negara-negara lain mengalami peningkatan adalah kualitas produk yang dihasilkan dari pabrikan di dalam negeri.

Kemudian, kondisi ekonomi negara importir yang membaik juga menjadi salah satu penyebab. Menurutnya, pasar kendaraan roda dua di pasar Asean akan membaik hingga akhir tahun ini mengingat kondisi ekonomi yang juga mengalami perbaikan.

Terkait dengan penurunan pengapalan pada April 2018 dibandingkan Maret 2018, dia menuturkan kondisi ekspor tidak bisa dilihat secara bulanan. "Kan enggak bisa dilihat per bulan, tergantung stock pembeli di sana ya," katanya.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

1 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

2 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

2 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

7 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

8 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

9 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

9 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

10 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

11 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya