Kurs Dolar Naik, Ini Harapan Pelaku Industri Otomotif

Reporter

Bisnis.com

Senin, 21 Mei 2018 09:16 WIB

Perakitan bodi mobil di Pabrik Karawang Plant II PT Toyota Motor Manufacturing, Karawang, Jawa Barat, 8 Desember 2016.

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku usaha industri otomotif di dalam negeri menginginkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat bergerak stabil.

Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono menuturkan, pihaknya berharap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat tidak bergerak fluktuatif.

“Seperti para ekonom, yang paling penting sebenarnya stabil saja dolar itu, jangan fluktuatif,” kata Warih.

Dia mengklaim, dampak pelemahan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terhadap perusahaan sejauh ini seimbang mengingat pihaknya memiliki ekspor suku cadang selain juga mengimpor suku cadang.

Pada kesempatan yang sama, Director Administration, Corporate, & External Affairs Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azzam, menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dalam rencana bisnis perusahaan berada di antara Rp13.500 – Rp14.000.

Baca: Kurs Dolar Naik Tak Ganggu Impor Komponen Mobil Wuling

Advertising
Advertising

“Bisnis planning kami kan ditaruh di antara Rp13.500 sampai Rp14.000,” katanya.

Senada, Ryohei Uchiki, General Manager Strategic Planning Department PT Suzuki Indomobil Sales, mengungkapkan, para pelaku usaha otomotif tidak menginginkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Pam Sam bergerak fluktuatif.

Menurutnya, industri otomotif lebih suka pergerakan nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat stabil. Kondisi nilai tukar mata uang yang stabil bagus bagi perusahaan untuk menentukan harga jual atau proses pembelian beberapa bagian yang harus diimpor.

Dia mengingatkan, beberapa bagian yang masih harus diimpor akan terpengaruh dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Tentu saja, kalau cuma melihat proses dari Indonesia ke negara-negara itu saja [ekspor], sangat positif,” katanya kepada Bisnis di Bogor beberapa waktu lalu.

Pada kasus All New Ertiga, dia menuturkan, pihaknya mendatangkan bagian-bagian tertentu lebih cepat agar tidak ada masalah pada harga jualnya.

Baca: Aturan Baru NAFTA, Jepang Berharap Tarif Ekspor Rendah

Dia mengingatkan, perusahaan tidak bisa serta-merta menaikkan harga All New Ertiga ketika terdapat peningkatan biaya akibat pelemahan nilai tukar rupiah. Menurutnya, perubahan harga merupakan pilihan terakhir.

Saat ini, lanjutnya, bagian-bagian pada All New Ertiga yang masih diimpor adalah baja dengan kualitas tinggi yang sangat tipis namun cukup kuat.

Dia menuturkan, frame pada All New Ertiga bisa dibuat lebih renggang dari tipe sebelumnya karena menggunakan baja dengan kualitas tinggi tersebut.

Selain baja dengan kualitas tinggi, dia mengungkapkan, beberapa bagian terkait dengan transmisi juga masih diimpor lantaran tidak bisa dibuat di Indonesia. “Beberapa part terkait transmisi. Bukan full set, tapi dalam part-part ada beberapa impor dari negara lain yang tidak bisa dibuat di Indonesia,” katanya.

BISNIS

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

23 jam lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

4 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

5 hari lalu

Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat, Dipengaruhi Putusan MK

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini diprediksi bakal menguat. Masih dipengaruhi oleh sentimen putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

5 hari lalu

Konflik Iran-Israel dan Putusan MK Pengaruhi Nilai Tukar Rupiah

Konflik Iran-Israel dan putusan Mahkamah Konstitusi berpengaruh pada nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Tawarkan Investasi IKN ke Apple dan Tony Blair, Erick Thohir Minta BUMN Batasi Pembelian Dolar

8 hari lalu

Terpopuler: Jokowi Tawarkan Investasi IKN ke Apple dan Tony Blair, Erick Thohir Minta BUMN Batasi Pembelian Dolar

Terpopuler: Presiden Jokowi tawarkan investasi IKN ke Apple dan Tony Blair, Erick Thohir minta BUMN batasi pembelian dolar.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

9 hari lalu

Erick Thohir Minta BUMN Segera Antisipasi Dampak Penguatan Dolar

Erick Thohir mengatakan BUMN perlu mengoptimalkan pembelian dolar, artinya adalah terukur dan sesuai dengan kebutuhan.

Baca Selengkapnya