THR PNS 2018, Penjualan Sepeda Motor Diprediksi Akan Terdongkrak
Reporter
Bisnis.com
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 28 Mei 2018 06:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah telah mengumumkan akan membayarkan tunjangan hari raya atau THR PNS 2018 dan gaji ke-13 untuk pegawai negeri sipil, Polri dan TNI. Kebijakan tersebut diprediksi akan mendongkrak penjualan sepeda motor. Marketing Director PT Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya mengungkapkan, tunjangan hari raya yang baru saja diumumkan oleh pemerintah akan menjadi faktor pendorong tambahan bagi masyarakat untuk melakukan pembelian sepeda motor.
Selain tunjangan hari raya (THR), faktor pendorong lainnya adalah stabilitas kondisi ekonomi, masa penen, dan harga komoditas yang stabil. “Terakhir ini, pemerintah mengejutkan kan, THR itukan signifikan naik. Info-infonya minimal bisa lima kali naik,” kata Thomas di Jakarta, Jumat 25 Mei 2018.
Baca: AISI: Dolar Naik Belum Berpengaruh ke Industri Sepeda Motor
Dia menjelaskan, kondisi-kondisi tersebut dapat membuat penjualan motor Honda mengalami peningkatan 15 persen—20 persen pada Mei—Juni 2018 dibandingkan dengan penjualan pada tahun lalu. Prediksi peningkatan penjualan pada Mei—Juni 2018, lanjut Thomas, untuk penjualan ritel dan penjualan ke diler atau wholesales. “Bisa tumbuh 15 persen-20 persen. Kalau Ramadhan bisa 20 persen dibanding tahun lalu,” katanya.
Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), penjualan ke diler sepeda motor Honda pada Mei dan Juni 2017 masing-masing sebesar 394.751 unit dan 263.854 unit. Oleh karena itu, dalam perhitungan Bisnis, penjualan Honda diprediksi bisa mencapai 473.701 unit pada Mei 2018 dan 316.625 unit pada Juni 2018 dengan asumsi peningkatan hingga 20 persen pada masing-masing bulan.
Baca: Tip Berkendara Sepeda Motor di Bulan Ramadan
Dia memperkirakan, segmen sepeda motor matik seperti BeAT dan Vario akan mengalami peningkatan signifikan. "Hampir semua, tapi segmen-segmen di BeAT dan Vario Techno, dan beberapa motor bebek juga mengalami kenaikan, sport relatif naik tapi tidak signifikan," katanya.
BISNIS