Ekspor Sepeda Motor 2018 Naik, Yamaha Masih Ungguli Honda

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 12 Juni 2018 07:07 WIB

Pekerja menyelesaikan perakitan unit mesin sepeda motor di pabrik AHM, Karawang, Jawa Barat, 3 November 2016. Diketahui All New Honda CBR250RR akan dijual dengan harga OTR (on the road) Jakarta Rp 62.900.000 untuk tipe standart dan Rp 68.900.000 untuk tipe ABS. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia atau AISI mencatatkan ekspor sepeda motor terus mengalami peningkatan. Pada Januari—Mei 2018, ekspor sepeda motor tercatat lebih tinggi 46,06 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), ekspor kendaraan roda dua pada 5 bulan pertama tahun ini mencapai 226.444 unit, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu pengapalan sepeda motor dari Indonesia ke beberapa negara lain hanya mencapai 155.034 unit.

Baca: Mudik 2018, Simak Biaya Servis Sepeda Motor Sebelum Berangkat

Sigit Kumala, Ketua Bidang Perdagangan AISI, mengatakan, persentase pertumbuhan ekspor sepeda motor dari Indonesia yang terus terjadi karena tiga penyebab. Pertama, terdapat perluasan negara tujuan ekspor kendaraan roda dua oleh para eksportir sepeda motor dari dalam negeri.

Kedua, membaiknya perkembangan ekonomi di negara-negara tujuan ekspor sepeda motor sehingga membuat permintaan kendaraan roda dua di negara tersebut menjadi lebih baik. Ketiga, pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Menurutnya, pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Negeri Paman Sam membuat harga sepeda motor yang diproduksi di Indonesia menjadi lebih kompetitif lagi dari sebelumnya. Tingginya produksi kendaraan roda dua di dalam negeri telah membuat harga sepeda motor yang diekspor dari Indonesia cukup kompetitif.

Baca: Mudik 2018, 4 Penyebab Mesin Mobil dan Motor Mengalami Overheat

Advertising
Advertising

“Jadi, ada tiga faktor penyebab pertumbuhan ekspor sepeda motor. Menambah area ekspor, perkembangan ekonomi masing-masing negara tujuan, dan pelemahan rupiah,” kata Sigit, Senin 11 Juni 2018.

Dia menjelaskan, tujuan pengapalan kendaraan roda dua dari Indonesia adalah negara-negara di wilayah Asean, Eropa, hingga Amerika Latin.

Indonesia saat ini merupakan pasar sepeda motor terbesar ketiga setelah Cina yang menempati posisi pertama, dan India di posisi kedua. Adapun posisi keempat diduduki oleh Brasil. Volume sepeda motor di Cina dan India yang lebih besar dibandingkan dengan Indonesia membuat Indonesia sulit melakukan pengapalan kendaraan roda dua ke negara tersebut. “Persaingannya kompetitif karena volume mereka besar sekali,” katanya.

Baca: Mudik 2018, Beda Persiapan Mudik dengan Mobil Baru dan Mobil Tua

Asosiasi berharap komposisi kendaraan yang diekspor mencapai lebih dari 10 persen dibandingkan dengan kendaraan roda dua di pasar domestik pada pengujung tahun ini.

Dalam data AISI, sepeda motor merek Yamaha masih menjadi kontributor ekspor yang terbesar dibandingkan merek-merek lainnya dalam daftar pengapalan asosiasi, yakni sebesar 55,42persen dari total ekspor. Di posisi kedua, kontributor terbesar adalah sepeda motor dengan merek Honda yang memiliki kontribusi ekspor sebanyak 28,67 persen, kemudian Suzuki 7,76 persen, TVS 6,21 persen, dan Kawasaki 1,95 persen.

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

4 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

5 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

5 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

10 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

12 hari lalu

Terkini: Jokowi Keluhkan Rp 180 Triliun Hilang karena Pengobatan ke Luar Negeri, Es Krim Magnum Mengandung Plastik dan Logam

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masyarakat berobat ke luar negeri. Es krim Magnum ditarik karena mengandung plastik

Baca Selengkapnya

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

12 hari lalu

Pemerintah Subsidi Biaya Konversi Sepeda Motor Listrik Rp10 Juta, Ini Caranya

Pemerintah memberikan insentif Rp10 juta kepada pemilik sepeda motor berbahan bakar bensin yang mengkonversi mesinnya menjadi motor listrik.

Baca Selengkapnya

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

13 hari lalu

Residivis Begal Berusia 18 Tahun Terancam Pidana 12 Tahun Penjara

Seorang residivis begal asal Bekasi berinisial MF, 18 tahun kembali ditangkap polisi usai melakukan aksi yang sama di 2 tempat berbeda.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

14 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

14 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya