TEMPO.CO, Jakarta - PT Wiraswasta Gemilang Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan pelumas Evalube di pasar ritel otomotif mencapai 20 persen pada penghujung tahun ini.

Ivan Rastianto, Marketing Manager PT Wiraswasta Gemilang Tarigan, mengatakan pihaknya masih optimistis dengan kondisi pasar pada semester kedua tahun ini. "Tren penjualan kendaraan lebih baik dari tahun lalu," kata Ivan di Tangerang, Senin 6 Agustus 2018.

Tren penjualan kendaraan bermotor mobil baik roda empat maupun roda yang lebih baik dibandingkan tahun lalu serta perbaikan distribusi yang akan dilakukan di luar Pulau Jawa membuat perusahaan optimistis pada penjualan enam bulan kedua tahun ini.

Baca: Evalube Rilis Pelumas LCGC, Harga Bersaing Kualitas Siap Diadu

Kemudian, perusahaan juga memiliki beberapa strategi produk baru yang juga dapat mendongkrak penjualan perusahaan hingga pengujung 2018.

Dia menjelaskan, pihaknya akan memaksimalkan varian atau produk-produk tertentu yang belum maksimal di luar pulau Jawa seperti Kalimantan

Perusahaan, ujarnya mencatatkan penjualan oli otomotif pada enam bulan pertama tahun ini mengalami peningkatan sebesar 5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dia enggan menyebutkan volume penjualan olinya.

Pertumbuhan penjualan pada semester pertama tahun ini dapat terjadi - salah satunya - karena penjualan mobil dan motor lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, para pedagang atau toko-toko penjual oli menggenjot penjualannya menjelang lebaran yang jatuh pada Juni 2018. Kondisi tersebut membuat penjualan ritel otomotif mengalami pertumbuhan pada semester pertama tahun ini.

Dia menuturkan, kontribusi penjualan oli kendaraan roda dua terhadap total penjualan ritel ototomotif perusahaan masih menjadi yang terbesar, yakni mencapai 70 persen. Sementara kontribusi penjualan oli roda empat mencapai 30 persen.

Baca: Penjualan Pelumas 2T Masih Jadi Andalan Evalube di Luar Jawa

Oleh karena itu, ujarnya potensi pasar penjualan oli untuk kendaraan roda empat masih besar mengingat kontribusi penjualan oli evalube untuk mobil baru 30 persen.

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat menjadi sekitar Rp14.500 sebenarnya membuat biaya mengalami peningkatan. Akan tetapi, perusahaan belum memiliki rencana untuk menaikkan harga produk oli untuk kendaraan yang dijualnya.

Ivan mengungkapkan, pihaknya belum memiliki rencana untuk menaikkan harga oli kendaraan yang dijualnya karena pemain lainnya belum menaikkan harga.

Saat ini, pangsa pasar Evalube di pasar domestik baru 9 persen. Oleh karena itu, pihaknya tidak bisa menaikkan harga ketika merek lainnya belum melakukan penyesuaian akibat pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

BISNIS