Dukung Pemerintah, Suzuki Geber Ekspor Ertiga dan Wagon R

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 12 September 2018 07:48 WIB

Suzuki Ertiga dan Suzuki Karimun Wagon menjadi andalan Suzuki untuk pasar Ekspor. Dok Suzuki

TEMPO.CO, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menegaskan akan mengikuti arahan pemerintah terkait peningkatan ekspor dan pengendalian impor. Suzuki berupaya untuk memenuhi target ekspor Suzuki Ertiga sambil tetap mendorong ekspor Suzuki Wagon R.

Head of PR & Digital Strategic Planning Departement PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Rudiansyah mengatakan, Suzuki akan mengikuti aturan pemerintah termasuk terkait upaya peningkatan ekspor. Suzuki tetap setia pada target yakni mengapalkam Ertiga sebanyak 12.000 unit ke 29 negara.

"Suzuki mengikutin regulasi yang dibuat pemerintah, dan dukung kebijakan pemerintah termasuk rencana peningkatan ekspor. Tapi yang pasti sampai akhir tahun ini kami tetap manargetkan 12.000 unit All New Ertiga bisa diekspor ke berbagai negara," tulisnya kepada Bisnis, Senin, 10 September 2018.

Baca: Mulai September, Ekspor Suzuki Ertiga Digenjot ke 29 Negara

SIS akan mengekspor 12.000 unit all new Ertiga hingga Maret 2019. Multipurpose vehicle (MPV) itu rencananya dikirimkan ke 29 negara, yang mana tahap pertama akan dikirimkam ke Meksiko dan Filipina.

SIS mengklaim dengan target pengiriman 12.000 unit Ertiga tersebut, maka kontribusi Ertiga mencapai 45 persen dari total ekspor Suzuki. Pengiriman Ertiga dijadwalkan akan dilakukan pada bulan ini sesuai dengan arahan Suzuki Motor Corporation (SMC).

Rudiansyah menjelaskan, selain ekspor Ertiga yang dilakukan secara utuh (completely built-up/CBU), SIS juga mengapalkan kendaraan Wagon R secara terurai (completely knocked down/CKD) dengan tujuan utama ke Pakistan. Pengirikan Wagon R selama beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

Advertising
Advertising

"Kami mengikuti regulasi pemerintah. Jadi fokusnya untuk meningkatkan kapasitas ekspor," tambahnya.

Baca: Ekspor Suzuki Semester I 2018 Naik 11 Persen: Ertiga Penopangnya

Adapun, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat ekspor Suzuki hingga Juli 2018 masing-masing secara CBU dan CKD ialah 15.444 unit dan 21.840 unit. Ekspor CKD Suzuki naik 2,4 persen sementara ekspor CKD naik 17,7 persen dibandingkan periode Januari-Juli 2017.

Di sisi lain, Suzuki juga terdata melakukan impor CBU sebanyak 19.457 unit hingga Juli 2018. Jumlah itu naik 51,2 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, sekaligus menempatkan Suzuki sebagai salah satu produsen dengan kontribusi impor paling banyak, yakni 32,9 persen, naik dari 24,1 persen pada 2017.

Dua model kendaraan yang diekspor CBU Suzuki ialah APV dan Ertiga serta Wagon R yang dilakukan secara CKD. Adapun, kendaraan yang diimpor ialah Ignis yang didatangkan dari India.

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika sebelumnya mengatakan Kemenperin telah meminta Suzuki untuk meningkatkan ekspor. Suzuki juga telah berkomitmen untuk menggenjot ekspor.

"Sudah dibicarakan ke Suzuki, dan respon Suzuki pertama kali memang dia akan melakukan dan meningkatkan ekspor. Mudah-mudahan, nanti pada saatnya bisa seperti ini [Toyota]," ujarnya ketika ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, beberapa waktu lalu.

BISNIS

Berita terkait

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

2 jam lalu

LPEI Ekspor sampai Belanda dan Korea Selatan lewat Desa Devisa Gula Aren Maros

LPEI melalui Desa Devisa Gula Aren Maros mengekspor gula aren ke Belanda dan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

5 hari lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

6 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

6 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

6 hari lalu

GAPKI Sebut Kinerja Ekspor Sawit Turun, Ini Penyebabnya

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia mengatakan kinerja ekspor sawit mengalami penurunan. Ini penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

11 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

14 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

15 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

15 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya