Seorang pengendara Harley memarkir motornya di jalanan di dekat Museum Harley-Davidson saat perayaan ulang tahun Harley-Davidson ke-110 di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat, Sabtu (31/8). Puluhan ribu pecinta Harley dari berbagai belahan dunia melakukan perjalanan ke Milwaukee untuk merayakan ulang tahun motor kesayangan mereka itu. REUTERS/Sara Stathas
TEMPO.CO, Jakarta - Seluruh sepeda motor baru yang diproduksi dan dipasarkan di Amerika Serikat (AS) akan menggunakan anti-lock braking system (ABS) dan electronic stability control (ESC) sebagai fitur standar, berdasakan rekomendasi Badan Keamanan Transportasi Federal AS (NTSB).
Pada Selasa, 11 September 2018, NTSB mengajukan rekomendasi kepada Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya (NHTSA) yang memiliki wewenang untuk menerapkan peraturan keselamatan tersebut.
Kendati NHTSA tidak segera memberi jawaban, NTSB dalam pernyataannya menyampaikan bahwa dibutuhkan "pendekatan berbasis data, berdasarkan fakta" untuk keselamatan kendaraan dan mengambil tindakan sebagaimana diperlukan.
Dalam sesi dengar pendapat, NTSB mengatakan rem ABS sudah dipakai pada mobil penumpang AS sejak 2000, dan ESC digunakan sejak 2012. Sehingga sepeda motor dianggap tertinggal dalam mengadopsi teknologi keselamatan itu.
ABS membuat roda kendaraan tidak terkunci dan tergelincir dalam proses pengereman. Sedangkan ESC menahan laju roda memanfaatkan kombinasi tenaga mesin dan rem agar kendaraan tidak tergelincir, terutama di tikungan jalan.
NTSB memutuskan ESC perlu dikaji secara mendalam sebelum teknologi itu dijadikan fitur standar sepeda motor.
"Rem ABS meningkatkan kemungkinan mengendalikan sepeda motor dalam keadaan darurat," kata Kepala Divisi Penelitian Keselamatan NTSB Eric Emery seperti dilansir USA Today.
Jika roda sepeda motor terkunci maka dapat menyebabkan "konsekuensi yang berbahaya atau bahkan fatal," katanya.
ABS diterapkan di Eropa mulai 2016 pada sepeda motor bermesin lebih dari 125 cc. Negara lain yang mempertimbangkan aturan itu adalah Australia, Jepang, Cina dan Brasil.