Vespa Limbah Pensil Ini Ditawar Kolektor Venezuela Rp 1,9 Miliar

Minggu, 23 September 2018 14:29 WIB

Vespa Limbah Kayu Pensil karya Eri Ashari yang sempat ditawar Rp 1,9 miliar oleh pengusaha Venezuela 5 bulan lalu. Vespa itu kini mejeng di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Yogyakarta - Sebuah Vespa dengan bodi kayu, yang sudah dipelitur mengkilap, menggelitik para pengunjung Indonesia Scooter Festival (ISF) Yogyakarta untuk mendekat dan mengambil foto berlatar skuter unik itu.

Seluruh bodi Vespa yang mirip seri Douglas 1955 itu terbalut bahan kayu, mulai bemper, kap lampu, jok, hingga stang. Di bagian jok depannya, ada sebuah panel mirip speedometer. Namun, saat ditengok, ternyata isinya sebuah batu akik kecubung ungu.

Vespa limbah kayu itu ternyata pernah ditawar kolektor seni asal Venezuela senilai 130 ribu Euro atau sekitar Rp 1,9 miliar.

Baca: Onderdil Vespa di Indonesia Scooter Festival, Harganya Miring

Vespa itu milik seorang pria bernama Eri Ashari, pendiri Best Wood Art, yang bermukim di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.

“Seluruh bahan Vespa itu saya buat dari sisa limbah kayu pensil,” ujar Edi saat berbincang dengan Tempo di sela mengikuti ISF, Ahad, 23 September 2018.

Advertising
Advertising

Pria yang kesehariannya menjadi supir taksi online di Bandung itu mengaku telah membangun Vespa limbah kayu pensil miliknya itu setiap hari selama tiga tahun mulai 2015 hingga 2018.

Eri Ashari, pecinta dan perajin Vespa Limbah Kayu asal Padalarang Jawa Barat saat ditemui di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Eri telah menghabiskan sekitar 65 juta potongan kecil limbah kayu demi menyusun bodi Vespa itu. Limbah kayu yang biasanya dipakai masyarakat untuk membuat souvenir itu ia peroleh dari perburuan sisa bahan produksi pabrik kayu yang tak jauh dari rumahnya.

“Satu persatu saya tempel potongannya. Kalau bosen, naksi dulu (cari orderan taksi online),” ucap Eri.

Baca: Begini Ribetnya Persiapan Tong Vespa Setan di Indonesia Scooter Festival

Untuk membuatnya, Eri menerapkan sistem puzzle alias mengerjakannya secara urut karena harus menyambung ujung dengan ujung potongan kayu. Meski hasilnya lebih rapi, sistem penempelan ini diakui sangat berisiko. Sebab, salah sedikit saja di satu bagian, ia harus mengulang lagi dari awal bagian yang digarap.

“Kalau ada ujung yang salah tempel tapi dipaksakan terus, bodinya jadi enggak kuat,” tuturnya.

Eri mengakui hal paling sulit adalah mendapatkan lekukan sesuai dengan yang diinginkan. Mengingat limbah kayu pensil bentuknya persegi seperti penggaris, ia mesti memotongnya menjadi bagian lebih kecil hingga mendapatkan lekukan yang diinginkan untuk bodi Vespa itu.

Agar bodi Vespa kayu itu mengkilap, Edi melapisinya dulu dengan lilin, lalu coating.

Vespa Limbah Pensil karya Eri Ashari yang sempat ditawar Rp 1,9 miliar oleh pengusaha Venezuela 5 bulan lalu. Vespa itu kini mejeng di Indonesia Scooter Festival 2018 di Yogya 22-23 September 2018. TEMPO/Pribadi Wicaksono

Bagian paling sulit untuk membentuk bodi kayu adalah bagian mesin. Susunan limbah kayu harus benar kuat di bagian mesin karena menjadi sumber tumpuan beban Vespa. “Jadi yang original dari Vespa kayu ini hanya mesin, porok, dan shock breaker,” katanya.

Edi menuturkan tak berminat melepas Vespa kayu yang menurutnya menjadi master piece itu ke kolektor Venezuela meski harganya menggiurkan.

Baca: Tak Perlu Takut Mengoleksi Vespa Tua, Ini Tips Merawatnya

“Saya mendapat informasi dari kawan dekat kalau pengusaha itu orang yang tak menghargai seni. Beli barang cuma untuk gengsi dengan cara dihancurkan. Buat apa saya jual ke dia?” ujarnya.

Eri justru menyatakan akan dengan senang hati melepas Vespa kayu itu dengan harga Rp 5 juta saja asal si pembeli benar-benar orang yang menghargai seni.

“Sekarang saya sedang rembug untuk kasih Vespa kayu itu ke museum Merpati Motor di Yogyakarta atau Museum Geologi di Bandung karena pengelolanya sama-sama anak motor yang suka Vespa,” ucapnya.

Eri menuturkan, hingga saat ini sudah membuat lima unit Vespa kayu, tapi bukan bahan kayu murni seperti Vespa master piece-nya itu, melainkan hanya melapisi bodi aslinya dengan limbah kayu. Sekali pekerjaan melapisi bodi Vespa dengan kayu, ia mendapatkan bayaran sekitar Rp 100-120 juta.

Berita terkait

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

9 jam lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

10 jam lalu

Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

11 jam lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

1 hari lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

3 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

3 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

3 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

4 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

7 hari lalu

8 Hotel Murah Dekat Stasiun Lempuyangan, Harga Mulai 100 Ribuan

Jika Anda melancong di Yogyakarta, Anda bisa memilih menginap di hotel dekat Stasiun Lempuyangan yang murah. Ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya