Alasan BCA Finance Kurang Tertarik Pembiayaan Mobil Bekas

Reporter

Wisnu Andebar

Rabu, 24 Oktober 2018 17:41 WIB

BCA Finance menggelar Pekan Raya Otomotif BCA Finance (PRO BCAF) di AEON Mall Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur pada 23-28 Oktober 2018. TEMPO/Wisnu Andebar

TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara pasar otomotif, perusahaan pembiayaan BCA Finance hingga September 2018 berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 25,58 triliun, naik 1,1 persen pada periode yang sama dibandingkan tahun lalu. Pembiayaan terbagi menjadi 70 persen mobil baru dan 30 persen mobil bekas. Mayoritas mobil yang diminati masih pada MPV, SUV, dan Sedan.

Presiden Direktur BCA Finance, Roni Haslim mengatakan 30 persen dari total penjualan kami adalah mobil bekas. Namun untuk mobil bekas ini memiliki lebih banyak risiko baik untuk pembeli atau perusahaan pembiayaan.

Baca: Program Spesial dari BCA Finance Selama Pekan Raya Otomotif

"Risiko mobil bekas itu biasanya dari kondisi mobil yang bisa saja bermasalah, jadi risikonya lebih tinggi sehingga bunganya juga lebih tinggi. Bunga 1 tahun 3,25 persen, 2 tahun 4,05 persen, 3 tahun 4,25 persen, 4 tahun 4,55 persen, 5 tahun 5,75 persen, dan 6 tahun 6,25 persen," ujarnya di Jakarta Timur pada Rabu, 24 Oktober 2018.

Sedangkan untuk pembiayaan mobil baru bunganya sangat kompetitif. Tidak hanya bunga, lanjut Roni prosesnya juga ringkas dan cepat. Kalau konsumen mau kredit mobil pagi ini, besok pagi sudah ada keputusannya.

Menurut dia, kontribusi mobil bekas terhadap penjualan 30 persen atau sekitar sekitar Rp 6-7 triliun. Mobil bekas risikonya memiliki Non Performing Loan (NPL) yang lebih tinggi. Juga overdue mobil bekas mencapai sekitar 3 persen, sedangkan mobil baru di bawah 1 persen.

Baca: Eurokars Akan Kurangi Impor Mazda pada 2019, Ini Penyebabnya

Kontribusi mobil bekas sejak tahun lalu masih tetap 30 persen hingga tahun ini. By design BCA Finance tidak mau terlalu besar untuk pembiayaan mobil bekas. Alasannya, kata Roni, mobil bekas itu kompetisinya berbeda dengan mobil baru yang risikonya itu hanya ada di konsumen. "Sedangkan mobil bekas selain risiko di konsumen juga ada pada mobilnya," katanya.

"BCA Finance tidak semata-mata kejar pertumbuhan, kami juga kejar kualitas. Kalau tumbuhnya tinggi tapi kualitas jelek juga tidak bagus. Karena selain pertumbuhan sales, kami juga menjaga profitnya," ujar Roni.

Berita terkait

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

2 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

5 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

5 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

5 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

5 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

6 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

6 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

7 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

7 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

8 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya