Kisah Susahnya Hyundai Menembus Pasar Mobil Korea Utara

Reporter

Antara

Senin, 5 November 2018 10:09 WIB

Suasana di pabrik perakitan Hyundai di Ulsan, Korea Selatan (22/10). Produsen mobil terbesar Korea Selatan itu dilaporkan meraih keuntungan kwartal yang lebih baik daripada perkiraan. REUTERS/Hyundai Motor/Handout

TEMPO.CO, Seoul - Pabrikan mobil Korea Selatan, Hyundai, kembali menggarap pasar otomotif di Korea Utara. Pada 2003, beberapa bulan sebelum Hyundai membuka kompleks industri di Korea Utara, pemimpin di balik proyek itu ditemukan bunuh diri di tengah-tengah tuduhan bahwa perusahaan melakukan pembayaran rahasia US$ 500 juta ke Korea Utara, seperti dilansir Reuters, Sabtu, 3 November 2018.

Baca: Penjualan Sedan Hyundai Accent 2018 Nol, Ini Penjelasan Bos HMI

Lima tahun kemudian, sebuah kompleks yang dikelola Hyundai di Korea Utara ditutup setelah seorang tentara Korea Utara menembak turis asal Korea Selatan. Kedua proyek itu telah lama ditutup, melambangkan betapa susahnya bagi perusahaan Korea Selatan untuk memulai roda bisnis di balik tembok pembatas di antara kedua negara bersaudara itu.

Namun, dengan diperkuat cairnya hubungan di Semenanjung Korea dan iming-iming tenaga kerja terjangkau dan banyak daerah yang belum tersentuh pembangunan, Hyundai menyatakan akan kembali menjajaki bisnis ke Korea Utara.

Eksekutif dan investor Hyundai, didorong perjanjian Seoul dan Pyongyang, ingin membuka kembali kompleks industri Kaesong dan Kumgang sebagai bagian dari pemanasan dalam hubungan kedua negara. Mereka meyakini Hyundai akan memperoleh manfaat atas upaya perdamaian di Semenanjung Korea.

"Kami menginvestasikan dalam jumlah banyak untuk waktu yang lama, serta memiliki jaringan dan hak bisnis yang kuat dan luas di sana," kata Baek Cheon-ho, eksekutif senior di Hyundai Asan, anak perusahaan yang mengelola Kaesong dan Kumgang. "Menggabungkan semua itu, Hyundai akan menjadi lebih baik di Korea Utara."

Advertising
Advertising

Perusahaan Korea Selatan yang berusaha memenuhi upah tenaga kerja yang tinggi bisa melirik Korea Utara karena standar upah lebih murah, serta potensi pertumbuhan besar yang tidak boleh dilewatkan, seperti dijelaskan Baek dan beberapa eksekutif kepada Reuters.

Baca: Kia dan Hyundai Kembangkan Teknologi Robot Industri

Sebagai informasi, Chung Ju-yung, pendiri Hyundai, merupakan pria kelahiran Tongchon, Korea Utara. Jadi upaya perusahaan melebarkan sayap ke negara tetangga itu bukanlah sekadar bisnis, tapi juga merangkai kembali sejarah perusahaan. "Kami melakukan ini tidak hanya untuk Hyundai, tapi untuk kebaikan yang lebih besar dari semua perusahaan Korea Selatan," ujar Baek.

"Jika kami memulai kembali bisnis di Korea Utara, akan ada banyak pekerjaan baru untuk kami, juga untuk sejumlah perusahaan lain yang bekerja dengan kami," ucapnya.

Berita terkait

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

6 hari lalu

5 Chaebol dari Korea Selatan di Dunia Nyata

Kalangan Chaebol memiliki kekayaan dan pengaruh besar di Korea Selatan. Dinamika kehidupan mereka kerap dijadikan cerita drakor.

Baca Selengkapnya

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

22 hari lalu

Alasan Kpopers Desak Hyundai Batalkan Pembelian Aluminium Adaro, Diproduksi dengan PLTU Batubara

Para aktivis dan Kpopers menentang Hyundai menggunakan alumunium dari smelter Adaro untuk produksi mobil mereka.

Baca Selengkapnya

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

23 hari lalu

Penggemar K-Pop Minta Hyundai Mundur dari Investasi penggunaan PLTU di Kalimantan

Penggemar K-Pop global dan Indonesia meminta Hyundai mundur dari investasi penggunaan PLTU di Kalimantan Utara.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

40 hari lalu

5 Rekomendasi Mobil Hyundai Terbaru 2024, Bisa untuk Mudik

Meskipun lebaran masih lama, tak ada salahnya Anda mempersiapkan mobil untuk mudik. Berikut rekomendasi mobil Hyundai terbaru untuk mudik.

Baca Selengkapnya

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

51 hari lalu

Hyundai LG Indonesia Produksi Sel Baterai April 2024, Pasok 150 Ribu Kendaraan Listrik

Indonesia direncanakan bakal memproduksi sel baterai listrik dari PT HLI mulai April 2024.

Baca Selengkapnya

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

55 hari lalu

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

Deretan mobil terlaris di dunia sepanjang 2023, salah satunya Toyota yang masih memimpin posisi puncak selama 14 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

26 Februari 2024

Adu Teknologi Bus Listrik di Indonesia, Buatan Lokal Vs Asing

Meski lamban dibandingkan moda EV lain, beragam bus listrik mulai berkembang di Indonesia, dari buatan lokal hingga produk pabrikan asing.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Beri Insentif PPN dan PPnBM, Hyundai: Positif untuk Pertumbuhan Mobil Listrik

24 Februari 2024

Pemerintah Beri Insentif PPN dan PPnBM, Hyundai: Positif untuk Pertumbuhan Mobil Listrik

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menanggapi pemberian insentif fiskal, berupa PPN dan PPnBM ditanggung pemerintah, untuk mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Merek Mobil Terlaris Januari 2024: Toyota Teratas, Wuling Turun 2 Posisi

21 Februari 2024

Merek Mobil Terlaris Januari 2024: Toyota Teratas, Wuling Turun 2 Posisi

Gaikindo melaporkan data penjualan mobil sepanjang Januari 2024. Berikut daftar 10 merek mobil terlaris pada bulan lalu:

Baca Selengkapnya

Brio dan HR-V Dominasi Penjualan Mobil Honda pada Januari 2024

20 Februari 2024

Brio dan HR-V Dominasi Penjualan Mobil Honda pada Januari 2024

PT Honda Prospect Motor (HPM) melaporkan bahwa Brio dan HR-V menjadi penyumbang terbesar dalam penjualan mobil mereka pada Januari 2024.

Baca Selengkapnya