Bisnis Pertambangan Dorong Peningkatan Penjualan Mobil Komersial

Reporter

Larissa Huda

Rabu, 7 November 2018 07:00 WIB

Keramaian booth Mitsubishi di pameran otomotif GIIAS 2018. 2 Agustus 2018. TEMPO/Wawan Priyanto.

TEMPO.CO, Jakarta - Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan ketiga tidak mempengaruhi penjualan mobil secara wholesale (penjualan sampai tingkat dealer). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penjualan mobil pada triwulan ketiga ini mencapai 302.774 unit, naik 12,01 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

“Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan lalu (qoq), penjualan mobil naik 15,73 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto, seperti ditulis Koran Tempo edisi Rabu, 7 November 2018.

Hal serupa juga terjadi pada penjualan sepeda motor yang naik pada triwulan ketiga tahun ini. Penjualan kendaraan roda dua pada periode ini mencapai 1.719.489 unit, naik 11,28 persen qoq dan 4,87 persen periode yang sama tahun lalu (yoy). “Kenaikan penjualan mobil dan sepeda motor ini berdampak pada sektor perdagangan dan sektor pengeluaran pada konsumsi rumah tangga," ujarnya.

Baca: Rupiah Lesu, Mitsubishi Fuso Optimistis Raih Target Penjualan

Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira Adhinegara, mencermati ada kategori yang berbeda dalam pertumbuhan penjualan ini, yaitu mobil pribadi dan mobil komersial. Meski keduanya sama-sama tumbuh positif, ada perbedaan yang signifikan. Untuk penjualan mobil pribadi, kata dia, masih dalam tahap pemulihan.

Sedangkan, untuk penjualan mobil komersial, seperti truk, pertumbuhannya cukup tinggi di atas 10 persen. Menurut Bhima, hal tersebut terjadi karena harga komoditas minyak dan gas, batu bara, serta pertambangan lainnya sedang bagus. "Sehingga permintaan mobil niaga naik pesat dalam dua tahun terakhir," ujarnya.

Advertising
Advertising

Selain itu, Bhima melihat kenaikan penjualan mobil komersial terjadi lantaran perusahaan batu bara yang sedang ekspansif tahun ini. Apalagi, pertumbuhan bisnis logistik juga positif yang didorong oleh kenaikan penjualan barang melalui platform e-commerce.

Baca: Penjualan Suzuki Naik 14 Persen, Model Pick Up Jadi Andalan

Manager of Public Relations PT Toyota Astra Motor (TAM), Rouli Sijabat, mengatakan secara keseluruhan penjualan memang ada kenaikan. Dia menuturkan kenaikan paling signifikan terjadi pada kelas komersial yang mencapai 20 persen, dari 173 ribu unit menjadi 207 ribu unit. Adapun kenaikan penjualan mobil kelas penumpang hanya mengalami kenaikan dua persen dari 630 ribu menjadi 648 ribu.

“Di kelas passenger sendiri pasar yang paling meningkat adalah segmen SUV (sport utility vehicle) yang naik hampir 20 persen dari 121 ribu unit ke 144 unit,” kata Rouli. “Sementara pasar lain, seperti sedan dan hatchback, justru relatif melemah.”

Kepala Divisi Marketing Communication PT Isuzu Astra Motor Indonesia, Puti Annisa Moeloek, menuturkan hal senada. Menurut Puti, pasar kendaraan komersial mengalami pertumbuhan yang lebih baik pada triwulan ini jika dibanding pasar otomotif nasional. Misalnya, penjualan light truck bertumbuh 30 persen dan medium truck tumbuh 40 persen, jika dibanding periode yang sama September 2017 secara year to date.

“Permintaan dari sektor pertambangan, terutama batu bara, masih menjanjikan. Sementara di sektor infrastruktur dan transportasi-logistik pasar sangat terbantu dengan proyek pemerintah yang massif," ujar Puti.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, menuturkan pertumbuhan penjualan mobil pribadi masih positif. Namun, sejauh ini ia mencatat pertumbuhannya masih cenderung tipis pada Januari hingga Oktober ini. "Meski datanya belum terkumpul semua, ada pertumbuhan namun tipis 4-5 persen," ujar Kukuh.

Adapun target penjualan mobil pada tahun ini sebesar 1,1 juta unit. Kukuh optimistis pertumbuhan penjualan mobil masih baik lantaran rasio kepemilikan mobil di dalam negeri masih rendah dibanding negara tetangga. Selain itu, kehadiran kendaraan bermotor hemat bahan bakar (KBH2) dinilai bisa menopang daya masyarakat. "Apalagi dengan harga yang berada pada Rp 100-150 juta," kata Kukuh.

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

1 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

3 hari lalu

Lifecare Taxi Terbaru dari Bluebird untuk Layani Difabel dan Lansia, Pakai Toyota Voxy

Bluebird meluncurkan layanan Lifecare Taxi untuk menunjang kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

4 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

5 hari lalu

Mudik Hemat Bersama All-New Yaris Cross

Dengan 1 liter bahan bakar mampu menempuh jarak 31 kilometer. dipadukan dengan tenaga elektrik, jadi semakin irit. Keluarga juga nyaman karena di atap terdapat Panoramic Glass Roof with Power Sunshade.

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

6 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

22 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

23 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

23 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

24 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

25 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya