Gojek Klaim Adanya Migrasi Mitra Ojek Online Kompetitor
Reporter
Swa.co.id
Editor
Eko Ari Wibowo
Selasa, 20 November 2018 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah mitra pengemudi (driver) Go-Jek atau GoJek diyakini bakal bertambah banyak karena mitra ojek online kompetitor yang beralih ke Gojek. Sepanjang pekan lalu, mitra pengemudi ojek online di beberapa kota, seperti Bandung dan Jakarta, bermigrasi ke Gojek.
Baca: Driver GoJek 1 Juta Lebih, Berapa yang Dilindungi Asuransi?
Di Jakarta, ojek online kompetitor yang berpindah ke Gojek terjadi di kantor Gojek wilayah Kemang Timur, Jakarta Selatan, yang berlangsung pada akhir pekan lalu. Sedangkan di Bandung, sekitar 500 mitra ojek online hijrah ke Gojek pada awal pekan lalu dan mendaftar serempak ke kantor cabang Gojek di Bandung, Jawa Barat. Manajemen Gojek menyebutkan antrian para calon mitra Gojek yang hampir seluruhnya masih menggunakan jaket stiping hijau itu mengular sejak sekitar jam 6 pagi.
Saat dikonfirmasi, manajemen Gojek membenarkan terjadinya migrasi dari driver dari kompetitor di beberapa kota itu. Gojek membuka pintu bagi para mitra yang memenuhi kualifikasi dan persyaratan untuk bergabung. ”Pada dasarnya semangat kami adalah untuk membantu kesejahteraan sektor informal di Indonesia. Sebagai pelopor ride-hailing di Indonesia kami bangga dapat menjadi pilihan mitra driver untuk bersama terus melayani jutaan mitra Indonesia melalui teknologi,” kata VP Corporate Affairs Go-Jek, Michael Reza Say dalam siaran pers seperti ditulis di Jakarta 19 November 2018.
Selain di Bandung dan Jakarta, migrasi juga terjadi di kota lain seperti terjadi di Makasar, Sulawesi Selatan. Alasan umum diungkapkan para mitra bergabung ke Gojek karena pertimbangan kesejahteraan. Salah seorang mitra ojek online yang telah bermigrasi, Iwan Siregar, menyatakan dia dan rekan-rekannya bermigrasi diantaranya terkait aspek kesejahteraan. Alasan lain adalah program yang mampu menyejahterakan para mitra, yakni asuransi.
Baca: Perjuangan Driver Gojek Berburu Poin Demi Tiket Guns N Roses
”Kalau di Gojek ‘kan ada program Swadaya, yang menyediakan program asuransi,” ujarnya. Iwan merasa bangga akhirnya bisa bergabung dengan Gojek sebagai perusahaan yang didirikan pengusaha Indonesia, yakni Nadiem Makarim.
SWA