General Motors Akan Tutup Pabrik, Trump Ancam Hapuskan Subsidi
Reporter
Antara
Editor
Eko Ari Wibowo
Rabu, 28 November 2018 17:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa 27 November 2018 mengancam akan menghapus subsidi untuk General Motors (GM) sebagai respon atas rencana perusahaan untuk memangkas jumlah pekerja dan pabrik di Amerika Serikat dan Kanada untuk penghematan produksi.
"Amerika Serikat menyelamatkan General Motors, dan ini adalah ucapan Terima Kasih yang kami terima! Kami saat ini melihat kemungkinan untuk memotong semua subsidi untuk GM, termasuk... untuk mobil listrik," ucap Trump melalui cuitannya di Twitter.
Baca: Trump Minta General Motors Tak Bangun Pabrik di Cina
Dilansir Reuters pada Rabu, pernyataan yang dilontarkan Trump mengguncang para investor, yang menawar jatuh saham GM 2,6 persen pada Selasa, sebagai respon terhadap pemotongan biaya pabrikan mobil tersebut.
Secara terpisah, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau meminta Trump untuk membahas "tindakan" yang dilakukan GM, menurut para pemimpin serikat pekerja. Trump sebelumnya memang kerap "menyerang" GM di Twitter terkait kurangnya upaya pabrikan mobil itu untuk meningkatkan lapangan kerja di Amerika Serikat.
Kini serangan itu semakin gencar setelah GM berencana untuk memangkas 15 ribu pekerja dan memberhentikan lima pabrik di Amerika Utara, termasuk empat pabrik di Amerika Serikat. Di antara empat pabrik yang ditutup, salah satunya adalah pabrik mobil di timur laut Ohio, wilayah yang sangat penting untuk kemenangan Trump dalam kampanye presiden 2020.
Merespon komentar Trump, GM dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa mereka berkomitmen untuk "mempertahankan kehadiran manufaktur yang kuat di Amerika Serikat" setelah berinvestasi US$ 22 miliar sejak beroperasi pada 2009, dan akan menambah pekerjaan baru dalam bidang kendaraan listrik dan otonom.
Baca: General Motors Akan Pakai Serat Karbon pada Mobil Pikap Terbaru
"Pemangkasan yang dilakukan akan menempatkan perusahaan pada kesuksesan jangka panjang dan mempertahankan sekaligus menumbuhkan lapangan kerja di Amerika," dalam pernyataan GM, seraya menambahkan bahwa para pekerja yang terkena dampak rencana Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan dapat pindah ke pabrik GM yang lain.
ANTARA