TEMPO.CO, Jakarta - General Motors berencana untuk menggunakan serat karbon pada bagian dasar untuk mendesain ulang bentuk dalam upaya meningkatkan kinerja dan mengurangi bobotnya. Dua sumber yang mengetahui rencana perusahaan tersebut mengkonfirmasi penggunaan bahan berkekuatan tinggi yang biasa dipakai kendaraan mewah dan mobil sport karena harganya jauh lebih mahal daripada baja dan aluminium.
Baca: Tahun 2023, General Motors Luncurkan 20 Mobil Listrik
Serat karbon, menurut satu sumber, diharapkan bisa digunakan sebagai bagian dari campuran bahan untuk bagian belakang termasuk aluminium. Penggunaan serat termoplastik serat karbon pada mobil pikap adalah yang pertama.
Serat karbon jauh lebih kuat dan lebih ringan dari baja dan aluminium, tapi harganya lebih mahal, terutama karena proses produksi yang padat. Akibatnya, komposit hanya digunakan untuk suku cadang tertentu dalam kendaraan bervolume rendah.
Penggunaan serat karbon termasuk di antara sejumlah besar perubahan material untuk Chevrolet Silverado dan pikap GMC Sierra untuk memenuhi peraturan bahan bakar yang semakin ketat dan posisi yang lebih baik terhadap pesaing, Ford Motor Co.
Ford mengubah desain pickup F-series-nya, termasuk F-150 ke bodi paduan aluminium ringan mulai tahun 2014.
General Motors menggunakan serat karbon dalam dua tahun ke depan. Penggunaan serat karbon akan masuk dalam versi premium pikap, namun proses produksi yang lebih efisien.
Baca: Penjualan Chevrolet Tumbuh 12,5 Persen di Kawasan Asia Tenggara
Juru bicara General Motors menolak berkomentar mengenai pikap generasi berikutnya. Dia mengatakan strategi perusahaan pada produk baru dan mendesain ulang dengan menggunakan bahan yang tepat di tempat yang tepat untuk mengurangi bobot, "Tanpa mengorbankan keselamatan, dinamika berkendara atau utilitas."
AUTONEWS