Michelin - Chandra Asri Resmikan Pabrik Karet Sintetis di Cilegon

Reporter

Wisnu Andebar

Kamis, 29 November 2018 16:45 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri peresmian PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI), Kamis, 29 November 2018 di Cilegon, Banten. TEMPO/Wisnu Andebar

TEMPO.CO, Cilegon - PT Synthetic Rubber Indonesia (SRI) diresmikan pada hari ini, Kamis, 29 November 2018. Pabrik ini merupakan usaha patungan antara Michelin Group dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk sebagai produsen karet sintetis pertama di Indonesia yang memproduksi Polybutadiene Rubber dan Solution Styrene Butadiene Rubber setelah Amerika Serikat dan Prancis.

Dalam peresmian ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto dan Menteri Muda di bawah Menteri Eropa dan Luar Negeri Republik Prancis, Jean-Baptiste Lemoyne.

Kehadiran SRI tentunya akan memperkuat sektor manufaktur dengan menghasilkan produk-produk bernilai tambah. Menggabungkan bahan baku dari Chandra Asri dan teknologi Michelin yang akan mengubah bahan mentah menjadi produk setengah jadi untuk digunakan sebagai komponen utama untuk menghasilkan ban ramah lingkungan.

Baca: Ini Teknologi Ban Michelin Primacy 4

"SRI sebagai salah satu pionir di industri karet sintetis ini menggunakan teknologi baru untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah melalui kolaborasi dengan produsen ban inovatif dunia, Michelin dan perusahaan petrokimia terdepan di Indonesia," kata Presiden Direktur SRI, Brad Karas saat peresmian di Cilegon Kamis, 29 November 2018.

Perusahaan gabungan atau joint venture hasil kerja sama Michelin dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk ini didirikan pada 17 Juni 2013 lalu dengan kepemilikan saham masing-masing terbagi 55 persen dan 45 persen. Nilai investasi dari hasil kerja sama tersebut mencapai US$435 juta. SRI menerima insentif tax holiday dari Pemerintah Indonesia.

Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto juga mengatakan, pemerintah mengapresiasi langkah Michelin dan Chandra Asri dalam membangun industri manufaktur yang menghasilkan produk berdaya saing tinggi melalui pemanfaatan teknologi.

Baca: Michelin Luncurkan Ban Primacy 4, Harga Mulai Rp 1 juta

"Kehadiran SRI dapat memenuhi permintaan domestik maupun global dan berkontribusi langsung dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan," katanya.

Pabrik patungan Michelin - Chandra Asri ini sudah memulai produksi sejak bulan Agustus 2018 yang sejalan dengan strategi pemerintah untuk meningkatkan pendapatan negara melalui penguatan sektor manufaktur dalam negeri dan ekspor nasional.

Berita terkait

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

6 jam lalu

Kala Jokowi dan Gibran Disebut sebagai Bagian dari Keluarga Besar Golkar dan PAN

Ini alasan Partai Golkar dan PAN menyebut Jokowi dan Gibran sebagai bagian dari keluarga besar partainya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

5 hari lalu

Hadiri Penetapan Prabowo - Gibran sebagai Presiden dan Wapres Terpilih, Anies: Hormati Proses Bernegara

Anies dan Muhaimin hadir dalam acara penetapan presiden wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di KPU hari ini.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

6 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

8 hari lalu

Airlangga Hartarto Bertemu Tony Blair Bahas IKN hingga Stabilitas Geopolitik

Tony Blair menemui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahas IKN hingga stabilitas geopolitik.

Baca Selengkapnya

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

10 hari lalu

Tak Khawatirkan Dampak Konflik Iran-Israel, Airlangga: Belum Ada Apa-apa

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai masyarakat Indonesia tak perlu khawatir soal imbas konflik Iran-Israel. Dia mengatakan potensi eskalasi konflik kedua negara tersebut belum diketahui, sehingga pemerintah belum mengambil keputusan apapun.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

10 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

10 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

11 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Kritik terhadap Tiga Menteri Saksi Politisasi Bansos, 907 Ribu Kendaraan Belum Balik ke Jabodetabek

Ekonom Ideas mendukung kritik Faisal Basri terhadap tiga menteri yang bersaksi soal politisasi Bansos di MK.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

12 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar AS Tembus Rp16.100, Mirip dengan Kurs Krismon Mei 1998

Sejarah terulang lagi, nilai tukar rupiah melemah sampai ke titik di atas Rp16 ribu per dolar AS, sama seperti saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya