Soal Larangan Penggunaan GPS Ponsel, Ini Kata Mercedes-Benz

Reporter

Wisnu Andebar

Kamis, 7 Februari 2019 13:04 WIB

Mercedes-Benz menggelar Weekend Test Drive 2019 di Cofftea House, Hutan Kota Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada 7-10 Februari 2019. TEMPO/Wisnu Andebar

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian akan mengambil langkah tegas terkait penggunaan GPS ponsel yang dianggap bisa mengganggu konsentrasi berkendara. Menanggapi hal itu, Deputy Director Sales Operations & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, Mercedes-Benz belum akan bereaksi, kami pelajarin dulu bagaimana aturannya. "Aturan kan dibuat pasti ada tujuan baiknya juga," ujarnya di Senayan, Jakarta pada Kamis, 7 Februari 2019.

Baca: Grab Klaim Mampu Tekan Angka Kecurangan Pemakaian Fake GPS

Tapi, ia melanjutkan, kalau misalnya nanti ada komponen yang harus kami adjust atau segala macam, akan lakukan penyesuaian. "Tapi kita belum melakukan apa-apa sampai aturannya jelas dan baru akan kami pelajari," ujarnya.

Menurut dia, walau bagaimanapun juga produk kami harus comply dengan aturan, dan kalau peraturan itu benar-benar sudah jelas baru kami akan kasih feedback. "Karena kalaupun itu diterapkan, efeknya bukan hanya ke produk kami, tapi merek premium lain juga," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan berkendara memakai peta elektronik dalam "The Global Positioning System" (GPS) bisa ditilang polisi. Dia menjelaskan dalam Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan Pasal 186, pengemudi diwajibkan untuk mengemudi dengan konsentrasi dan wajar.

Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu juga menjelaskan bahwa Kalau mekanismenya diatur, saya rasa GPS tidak perlu dilarang. Jika mau larang penggunaan GPS mengapa bukan produsen GPSnya yang dilarang? Itu lebih bijak dibandingkan menindak pengendara atau melakukan penilangan saat penggunaan GPS tersebut.

Baca: Larangan GPS Ponsel, Pengemudi Taksi Online: Putusan Gegabah

“Melirik adalah suatu kegiatan yang sangat subyektif sekali, kegiatan ini kan sama saja dengan melihat spion, speedometer, apa harus ditilang juga? Jadi harus dibuat koridor-koridor antara gangguan yang diakibatkan baik itu HP atau GPS,” kata Jusri.

Kemudian, kata Jusri, penggunaan GPS tidak berbahaya selagi dibuat koridornya, mislanya, atur voice control atau volume yang sedikit besar, kalau naik motor gunakan fitur headset bluetooth untuk memonitor instruksi arah. Sedangkan kalau melihat layar GPS lihatlah sebagaimana kita melihat kaca spion. Tidak melakukan gerakan-gerakan motorik dalam melihat layar GPS, misalnya memperbesar, memperkecil layar menggunakan tangan pada saat berkendara.







Berita terkait

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

1 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Menteri Terkaya di Indonesia Versi LHKPN 2023, Satu Peringkat di Atas Prabowo

21 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Menteri Terkaya di Indonesia Versi LHKPN 2023, Satu Peringkat di Atas Prabowo

Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu pejabat terkaya versi LHKPN 2023. Urutannya satu tingkat di atas Prabowo. Berapa harta kekayaannya?

Baca Selengkapnya

Harta Kekayaan Jokowi Naik Rp 13,4 Miliar dalam Setahun, Berikut Rincian Komplit Versi LHKPN

33 hari lalu

Harta Kekayaan Jokowi Naik Rp 13,4 Miliar dalam Setahun, Berikut Rincian Komplit Versi LHKPN

Jumlah harta kekayaan Jokowi naik Rp 13,4 miliar setahun ini. Pada 2022, harta Jokowi Rp 82,36 miliar menjadi Rp 95,8 miliar. Ini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

35 hari lalu

Belikan Mercy untuk Ibunya Diduga dari Sumbangan Netizen, Livy Renata: Berkat Kalian

Livy Renata diduga membelikan ibunya mobil Mercy dari pembukaan donasi di Trakteer dan diakuinya di Twitter.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

50 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

55 hari lalu

10 Merek Mobil Terlaris di Dunia Sepanjang 2023, Toyota Juaranya

Deretan mobil terlaris di dunia sepanjang 2023, salah satunya Toyota yang masih memimpin posisi puncak selama 14 tahun berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Dinilai Kurang Ramping, Mercedes-Benz Bakal Ubah Desain Mobil Listrik EQ

13 Februari 2024

Dinilai Kurang Ramping, Mercedes-Benz Bakal Ubah Desain Mobil Listrik EQ

Mercedes-Benz akan merombak desain mobil listrik di bawah nama EQ, karena mendapat kritikan dari konsumen. Simak selengkapnya di sini:

Baca Selengkapnya

Mengenal Sleeper Bus, Perusahaan Otobis Mana Saja yang Memilikinya?

31 Januari 2024

Mengenal Sleeper Bus, Perusahaan Otobis Mana Saja yang Memilikinya?

Sleeper bus belakangan menjadi tren perjalanan dengan menggunakan transportasi bus. Berikut 7 perusahaan otobis yang memiliki sleeper bus,

Baca Selengkapnya

Sebelum Mercy G-Class, Pajero dan Fortuner juga Pernah Terperosok di Pesanggrahan Saat Banjir

8 Januari 2024

Sebelum Mercy G-Class, Pajero dan Fortuner juga Pernah Terperosok di Pesanggrahan Saat Banjir

Kejadian mobil terperosok ke selokan di kawasan Pesanggrahan tak hanya menimpa Mercy G-Class Apa saja mobil lain yang pernah terjeblos?

Baca Selengkapnya

Viral SUV Mercy Terperosok ke Selokan di Tengah Banjir, Ini yang Terjadi

8 Januari 2024

Viral SUV Mercy Terperosok ke Selokan di Tengah Banjir, Ini yang Terjadi

Mobil Mercedes Benz G Class nekat terobos banjir berujung terperosok ke selokan viral di media sosial.

Baca Selengkapnya