Serapan Tenaga Kerja Industri Mobil Listrik Rendah, Solusinya..

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 26 Februari 2019 12:48 WIB

Seorang karyawan memilah baterai lama untuk diekstraksi di sebuah pabrik penambangan perkotaan di Gunsan, Korea Selatan, 2 April 2018. Perusahaan SungEel HiTech melakukan daur ulang baterai untuk digunakan pada baterai yang menggerakkan mobil listrik. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Serapan tenaga kerja industri kendaraan listrik atau mobil listrik berpotensi lebih rendah dibandingkan industri otomotif konvensional. Hal tersebut disebabkan sedikitnya industri turunan dari kendaraan listrik.

Direktur Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan kepada Bisnis, pengembangan industri kendaraan listrik potensial seiring meningkatnya permintaan tetapi terdapat efek samping soal serapan tenaga kerja.

Baca: Mobil Listrik Digencarkan, Ini Kelebihan dan Kekurangannya

Faisal menjelaskan terdapat sekitar 11.000 komponen kendaraan dalam industri otomotif konvensional yang akan digarap industri turunannya, sedangkan industri kendaraan listrik memiliki sekitar 3.000 komponen.

Sedikitnya industri turunan dari industri kendaraan listrik membuat rendahnya serapan tenaga kerja tersebut. Terlebih terdapat kemungkinan pergeseran industri dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik, sehingga serapan tenaga kerja perlu menjadi perhatian.

"Tingkat multiplier effect industri turunan (kendaraan listrik) lebih kecil, serapan tenaga kerja lebih kecil. Ini perlu diantisipasi," ujar Faisal.

Advertising
Advertising

Meskipun begitu, Faisal menjelaskan industri kendaraan listrik serta komponennya seperti baterai potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Faisal menjelaskan industri tersebut harus berorientasi ekspor karena Indonesia masih mengalami masalah kemacetan serta potensialnya pasar ekspor seiring pertumbuhan permintaan.

Baca: Hyundai dan Grab Ingin Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Berdasarkan riset Posco penjualan kendaraan listrik secara global pada 2019 diproyeksikan mencapai 4 juta unit atau lebih meningkat 103,04 persen dibandingkan 2018 sebanyak 1,97 juta unit. Capaian 2018 tersebut meningkat 50,25 persen dibandingkan pada 2017 sebanyak 980.000 unit.

BISNIS

Berita terkait

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

9 hari lalu

Bahas Tantangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia, BRIN: Perlu Fokus

Implementasi program kendaraan listrik dinilai harus didukung ekosistem yang memadai.

Baca Selengkapnya

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

10 hari lalu

Ada 11.377 Pengecasan Mobil di SPKLU Sepanjang Periode Lebaran, Naik Lima Kali Lipat

Kenaikan transaksi di SPKLU tersebut tercatat hingga H+7 Lebaran.

Baca Selengkapnya

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

14 hari lalu

Bersaing Sengit Lawan Produsen Mobil Listrik China, Tesla Mau Bikin Mobil Listrik Murah Tahun Ini

Tesla akan terus mengembangkan robotaksis self-driving, yang dikembangkan dari platform kecil, yang akan digunakan untuk mobil listrik murah Tesla.

Baca Selengkapnya

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

15 hari lalu

PLN Jamin Ketersediaan SPKLU di Banten untuk Dukung Arus Balik Lebaran

PLN menjamin ketersediaan SPKLU di Banten untuk mendukung pemudik yang menggunakan mobil listrik.

Baca Selengkapnya

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

16 hari lalu

Mudik dengan Mobil Listrik, Ada 216 Penggunaan SPKLU Solo selama Periode Lebaran

PLN UP3 Surakarta telah menyiagakan sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dalam tol dan luar tol di wilayah kerjanya untuk momentum Lebaran 2024. Persiapan itu mendapat animo positif para pemilik kendaraan listrik dengan penggunaan SPKLU yang tercatat hingga 216 pengguna selama periode Siaga Lebaran mulai 1 hingga 16 April 2024.

Baca Selengkapnya

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

16 hari lalu

GM PLN UID Banten Operasikan 51 Unit SPKLU, Layani Arus Balik Jalur Mudik Tol Jakarta-Merak

Di setiap lokasi rest area SPKLU terdapat posko siaga PLN yang dapat dimanfaatkan para pengguna mobil listrik untuk beristirahat dan menunggu pengisian baterai.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

20 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

23 hari lalu

PLN Siapkan 39 SPKLU Sepanjang Trans Sumatera untuk Dukung Arus Mudik Lebaran

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa pemetaan SPKLU dilakukan secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

24 hari lalu

Mudik Lebaran ke Bali dengan Mobil Listrik? Ini Titik-titik SPKLU di Pulau Dewata

PT PLN (Persero) telah menyiapkan 76 SPKLU di 30 lokasi di Bali untuk mendukung mobilitas kendaraan listrik selama periode Lebaran tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

25 hari lalu

Mudik Lebaran Pakai Kendaraan Listrik? Berikut SPKLU yang Tersedia di Tol Trans Jawa

SPKLU di rest area-nya memiliki dua nozzle dan berkapasitas 60 kWh, sehingga bisa mengecas daya secara cepat. Sehingga mudik Lebaran lebih efisien.

Baca Selengkapnya