Foto yang diambil akhir bulan lalu dan disiarkan hari ini (22/12) memeprlihatkan suasana di sebuah showroom mobil GM di Chengdu, Cina. Penjualan mobil di negara tersebut mengalami booming. AP/Eugene Hoshiko
TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan pemerintah Cina yang membuka kran ekspor mobil bekas diyakini tidak akan mengganggu pasar mobil baru di Indonesia.
Jongkie D. Sugiarto, Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengatakan bahwa Indonesia tidak mengimpor mobil penumpang maupun mobil niaga bekas.
"Dalam Permenperin 14/2016 tentang kriteria barang bekas yang boleh diimpor, kendaraan penumpang dan barang enggak boleh diimpor dan Gaikindo mengacu pada aturan tersebut. Jadi menurut mereka saat ini seharusnya tidak berdampak pada pasar mobil baru," ujarnya, Senin, 15 Mei 2019.
Kementerian perdagangan Cina telah mulai mengizinkan ekspor mobil bekas, menandai langkah terbaru negara itu untuk mendorong penjualan domestik dan mempromosikan perdagangan di pasar mobil terbesar di dunia.
Langkah ini dilakukan setelah penjualan mobil di Cina berkontraksi tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 1990-an. Di tengah kekhawatiran penurunan lebih lanjut, Beijing memberi potongan pajak awal tahun ini untuk memacu belanja konsumen.
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
27 Februari 2024
Gaikindo Sebut Diskon PPN Mobil Listrik Bisa Tingkatkan Penjualan
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menanggapi insentif fiskal berupa PPN ditanggung pemerintah sebesar 10 persen untuk mobil listrik.
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
24 Februari 2024
Industri Otomotif 2024: Bagaimana Proyeksi Penjualan Mobil Nasional di Tahun Politik?
Tahun 2024 bertepatan dengan kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu), bagaimana tren, proyeksi penjualan hingga dampak iklim politik terhadap industri otomotif?