Terminal Bus Giwangan Yogyakarta Dibuat Megah, Sekelas Bandara
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Eko Ari Wibowo
Senin, 17 Juni 2019 06:40 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi menuturkan perbaikan pelayanan transportasi akan digenjot pemerintah mulai tahun 2020 salah satunya optimalisasi terminal bus.
Terminal bus Giwangan Yogyakarta disebut Budi menjadi salah satu terminal percontohan Indonesia dalam program by the service. Yang dibenahi berbagai fasilitas dan layanananya, bahkan dibuat sekelas bandara.
Baca Juga: Tekan Kemacetan, Menhub Usul Waktu Mudik dan Balik Sama Lamanya
Seperti optimalisasi ruangan yang dibangun benar-benar memiliki fungsi yang maksimal. Juga fungsi operasional layanan selain di terminal juga bisa dikembangkan fungsi lain seperti pusat kuliner. Pemerintah pun tengah menyiapkan dokumen perencanaan termasuk detail engineering design (DED) untuk melancarkan proyek ini.
"Kami akan buat terminal-terminal di Indonesia, termasuk Terminal Giwangan Yogya ini kualitasnya seperti bandara, melalui program by the service," ujar Budi di sela meninjau terminal Giwangan Yogya Minggu 16 Juni 2019.
Lewat program itu, kata Budi, pemerintah tak hanya memberikan bantuan bus yang sifatnya hanya subsidi saja. Tapi lebih ke perbaikan pelayanan angkutan massal yakni bus secara keseluruhan.
"Terminal Giwangan seperti ini juga perlu direvitalisasi, Yogya destinasi wisata, wisatawan terutama anak muda juga bisa nyaman menggunakan bus, tak lagi mengutamakan kendaraan pribadi," ujarnya.
Baca Juga: Fitur Mewah Bus Trans Jawa Rute Jakarta-Semarang-Solo Bikin
Budi menuturkan program by the service merupakan program Kementerian Perhubungan dalam upaya reformasi total pelayanan angkutan umum massal. Yogyakarta melalui Terminal Tipe A Giwangan menjadi satu dari lima terminal percontohan yang dikelola pusat dan pelaksanaaannya bekerjasama dengan pemerintah daerah.
Selanjutnya: 5 terminal di kota besar juga akan dibenahi..
<!--more-->
Selain Yogyakarta, terminal percontohan lainnya yang juga bakal dibenahi total antara lain di Pekanbaru, Batam, Semarang, Medan dan Bandung.
Dalam revitalisasi terminal Budi mengatakan bukan hanya fisik yang dipoles tapi juga reformasi sumber daya manusia yang mengelola. Termasuk melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk melatih SDM makin profesional.
"Jadi bukan hanya dari terminal dan busnya, tapi juga SDM, kami tempatkan orang-orang terbaik untuk mengelola profesional," ujarnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi menuturkan pemerintah akan memperbaiki sekitar 40 terminal priorotas pada tahun 2020 mendatang, termasuk Terminal Giwangan Yogya.
Anggaran yang disiapkan per terminal sekitar Rp 40 hingga 50 Milyar. "Kami punya 128 terminal, tahun 2020 akan perbaiki 40 terminal dulu, dengan anggaran yang sudah disiapkan sekitar Rp 2 triliun, masing-masing terminal sekitar Rp 40 hingga 50 Milyar, agar bisa seperti bandara kualitasnya," ujarnya.
Budi mengatakan program revitalisasi ini merupakan kelanjutan kementerian untuk memperbaiki ekosistem transportasi masal. Yang sasaran utama fasilitas terminal dan halte .
Terminal Induk Giwangan sendiri memiliki luas hampir 6 hektar. Selain terminal penumpang, di area Terminal Giwangan juga terdapat Kantor Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Taman Lalu Lintas, penginapan dan stasiun pengisian bahan bakar umum.