Banjir Insentif dalam Perpres Mobil Listrik, Apa Saja?

Senin, 29 Juli 2019 15:04 WIB

Menter Keuangan Sri Mulyani berada di balik kemudi mobil listrik Toyota Prius Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) saat mengunjungi booth Toyota yang hadir di GIIAS 2019 di BSD City, Tangerang, Banten, Rabu, 24 Juli 2019. Di hadapan para pelaku bisnis otomotif Menkeu menjelaskan bahwa dalam minggu ini akan ditandatangani Perpres Mobil Listrik, untuk percepataan program kendaraan bermotor listrik untuk transportasi serta Peraturan Pemerintah menyangkut bahan dari pajak yang bersangkutan dengan klasifikasi emisi dari otomotifnya. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Regulasi terkait kendaraan berbasis baterai listrik (BEV) yang akan tertuang dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) akan segera terbit. Di dalamnya berisikan aturan untuk mempercepat pengembangan mobil listrik nasional.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati pekan lalu saat berkunjung ke pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019 mengatakan bahwa Perpres Mobil Listrik akan ditandatangani Presiden RI Joko Widodo pada minggu ini.

Jika melihat pemaparan yang dijelaskan Sri Mulyani Indrawati saat mengisi seminar di GIIAS 2019, pemerintah akan ada banji' insentif untuk para pelaku yang mau mengembangkan mobil listrik berbasis baterai nasional.

"Peraturan Presiden adalah untuk melakukan percepatan kendaraan bermotor listrik untuk transportasi, yang peraturan pemerintah menyangkut perubahan dari pajak, berhubungan dengan klasifikasi dan emisi dari otomotifnya," ujarnya.

Adapun tujuannya adalah menghasilkan energi yang ramah lingkungan dari industri otomotif sehingga polusi yang selama ini dihasilkan oleh kendaraan berkurang. Artinya pemerintah akan mendukung dan memberikan kemudahan salah satunya dengan insentif.

"Tujuannya adalah, dari sisi kepentingan kita yang berhubungan dengan energi yakni ketahanan energi, efisiensi energi, dan konservasi energi yang bisa disumbangkan dari sektor transportasi. Artinya, yang harus lebih banyak kendaraan yang conserve dan efisien dalam penggunaan energinya akan mendapatkan support," tutur Sri Mulyani.

Advertising
Advertising

Melalui Perpres tersebut, pemerintah akan aktif memberikan insentif fiskal untuk mengembangkan kendaraan berbasis baterai listrik. "Jika kita berbicara tentang kendaraan berbasis baterai, industri penunjangnya juga menjadi penting. Dan ini mendapatkan percepatan program bagi kendaraan listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan," papar Sri Mulyani.

Beberapa insentif yang sudah dirancang dalam Perpres mobil listrik mencakup kendaraan yang masuk secara incompletley knockdown (IKD) dan Completley knockdown (CKD).

"Diberikan dalam jangka waktu tertentu untuk upaya mendorong pertumbuhan industri itu sendiri di dalam negeri dan meningkatkan lokal nya," ucap Sri Mulyani

Selanjutnya ada pengurangan atau penghapusan pajak (tax holiday), untuk kendaraan industri listrik yang terintegrasi dengan industri baterainya

"Ketiga, tax allowance, untuk industri suku cadang, aksesori kendaraan, dan industri komponen kendaraan lainnya," ucap Sri Mulyani.

Selanjutnya Keempat, pemerintah juga akan menanggung bea masuk, artinya bea masuk tidak dibayar oleh industri, khusus untuk sektor kendaraan listrik yang mendapat fasilitas bebas bea masuk dari pemerintah tersebut dan juga untuk bahan baku dan bahan pembantu untuk produksinya.

"Kita juga memberikan kemudahan impor untuk kebutuhan ekspor, tadi sudah disampaikan keinginan ekspornya menjadi 250 menjad 500 menjadi 750 menjadi 1 juta. Saya berharap, industri otomotif itu benar-benar ekspornya mencapai 1 juta kendaraan," lanjut Sri Mulyani.

"Insentif lain kita akan berikan dalam dukungan infrastruktur seperti pembuatan peralatan stasiun pengisian listrik umum karena kan orang tidak ke SPBU tapi ke SPLU," ujarnya.

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

13 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

16 jam lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dukung Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024 Usai Gagal ke Final Piala Asia U-23 2024

Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin tetap memberikan dukungan semangat kepada Timnas U-23 Indonesia bisa lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

1 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

1 hari lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

2 hari lalu

Catatan Dosen Unair untuk Relokasi ASN ke IKN: Kebijakan Terburu-buru

Sejak Oktober 2023 lalu, Pemerintah telah mengumumkan keputusan untuk memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) ke Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca Selengkapnya

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

2 hari lalu

Daftar Keluarga Jokowi yang Terima Penghargaan dari Pemerintah: Iriana, Anwar Usman, dan Bobby Nasution

Sejumlah keluarga Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat penghargaan dari pemerintah: Iriana, Bobby Nasution, dan Anwar Usman.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

2 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

2 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya